Komisi III Sikapi Serius Soal Nimbun Bukit Untuk Jalan, Apakah Kong-Kalikong Pekerjaanya?

Ahad, 01 Maret 2020

Ketua komisi III DPRD Inhu, Taufik Hendri

PELITARIAU, Inhu - Temuan ketua fraksi PKB DPRD Indragiri hulu (Inhu) Dodi Irawan SHi, tentang proyek jalan penimbunan bukit 'Mangkrak' di Desa Kototuo Kecamatan Batang Batang Peranap Kabupaten Inhu Provinsi Riau, disikapi serius oleh komisi III DPRD Inhu.

Ketua komisi III DPRD Inhu, Taufik Hendri dikonfirmasi wartawan Minggu (1/3/2020) menjelaskan kalau pihaknya sudah menerima informasi soal jalan mangkrak di Kecamatan Batang Peranap, namun untuk memastikan kegiatan itu apakah bersumber dari APBD Inhu, maka akan di konfiasikan ke instansi terkait.

"Saya sudah terima laporan soal bukit ditimbun untuk jalan, saat ini saya masih mengumpulkan data-data dan akan mengkonfiasi instansi terkait, untuk melengkapi data dan infoasinya," kata Taufik Hendri politisi PAN ini.

Ditegaskanya, informasi awal yang diterima dari temua lapangan diangapnya cukup, namun demikian, untuk mastikan proyek jalan di Kototuo itu sesuai ketentuan pekerjaan dan pembayarannya masih belum bisa disimpulkan. "Kita lihat dulu data-datanya, bagaimana proses pekerjaan, apakah masuk kategori tuntas, atau putus kontrak," ucapnya.

Komisi III DPRD Inhu merupakan mitra kerja dari dinas PUPR Kabupaten Inhu, sebagai mitra kerja maka kewajiban komisi III adalah mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan yang dilakukan mitra kerjanya. "Kita merespon semua laporan yang masuk ke komisi III, salah satunya adalah laporan dari fraksi PKB, soal jalan Mangkrak," ucapnya.

Sebelumnya, proyek jalan penimbun bukit yang mangkarak itu ditemukan Sabtu (29/2/2020) oleh ketua fraksi PKB DPRD Inhu Dodi Irawan SHi, dinilainya pekerjaan pembangunan jalan tersebut kurang perencanaan dan tidak adanya pengawasan saat pekerjaan dilakukan, dan untuk menarik benang kusut harus disikapi serius oleh instansi terkait, agar APBD Inhu yang digunakan untuk kegiatan pembangunan bisa dirasakan oleh masyarakat.

"Jalan ini dulu sudah pengerasan, kondisi jalan Kototuo ini sebelum nya baik dan bagus. Maksud pemerintah baik ingin meninggikan kelas jalan, karena ada sebagian badan jalan ini memang terendam ketika banjir namun dalam pelaksanaannya tak selesai. Justru bukit juga ditimbun sepanjang jalan ini padahal penimbunan bukit tidak dibutuhkan," kata Dodi. 

Berdasarkan keluhan masyarakat sekitar yang melintasi jalan tersebut, akibatnya bila hujan tiba, anak sekolah, orang sakit, dan ekonomi masyarakat terganggu akibat pembangunan jalan yang mangkrak di Kototuo. "Ini menurut saya ada indikasi Kong-kalikong, antara pemberi pekerjaan dengan yang menerima pekerjaan, sebab hasil dari pekerjaan jalan Kototuo tidak membawa manfaat," ujar Dodi politisi PKB itu alumni strata dua jurusan tekni tahun 2009 di Jepang.

Secara khusus kata Dodi, dirinya sudah melaporkan temuanya ke komisi III DPRD Inhu disikapi secara serius, guna mengetahui apa penyebab pekerjaan bangunan jalan di Kototuo Batang Peranap mangkrak. "Kades  tadi juga mengeluhkan pekerjaan jalan Kototuo ini, pekerjaan jalan ini bukanya membuat masyarakat senang, malah masyarakat jadi kesulitan melintasi jalan ini," ucapnya. **prc1