Reses DPRD Meranti, Cun Cun Serap Aspirasi Warga dan Bahas DBD

Ahad, 15 Desember 2019

Anggota DPRD Meranti CUN CUN saat foto bersama warga usai Resesnya

PELITARIAU, Meranti -  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Darah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Meranti,Fraksi PDI Perjuangan, Dapil I Kecamatan Tebingtinggi, Cun Cun, SE. M.Si, gelar Silahturahmi dan Reses bersama Masyarakat, di Kampung Baru, Gang Kelinci, Jalan Jali Kelurahan Selatpanjang Selatan. Sabtu (14/12/19) malam.

Pengertian Reses adalah masa di mana DPRD melakukan kegiatan di luar masa sidang, terutama di luar gedung DPRD. Misalnya untuk melakukan kunjungan kerja, baik yang dilakukan anggota secara perseorangan maupun secara berkelompok. Masa reses ditiadakan pada persidangan terakhir dari satu periode keanggotaan DPRD.Kegiatan ini diawali dengan Do'a yang dipimpin oleh Bapak H Sarwan Salam.

Saat menyampaikan sambutannya, Cun Cun terlebih dahulu berterima kasih kepada masyarakat yang telah memilihnya untuk menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Darah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Periode 2019-2024.

Setelah itu, Cun Cun juga menjelaskan bahwa Reses yang digelarkan ini bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat. "Kami menggelar reses ini iyalah bertujuan untuk menampung aspirasi bapak-bapak ibu-ibu, supaya dimana aspirasi bapak-bapak ibu-ibu dapat kami ajukan untuk anggaran tahun berikutnya," ucapnya.

Disela-sela acara tersebut, Cun Cun juga menyampaikan keprihatinannya, terkait banyaknya masyarakat Meranti terkena Penyakit DBD. Maka dari itu iya juga mengundang Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri untuk menghindari acara tersebut.

"Tahun ini masyarakat kita banyak terkena penyakit DBD. Maka dari itu saya mengundang Kabid  Dinas Kesehatan di acara ini, supaya bisa menjelaskan bagaimana ciri-ciri Penyakit DBD dan bagaimana cara-cara mencegah terjadinya penyakit DBD tersebut." Ungkap Cun Cun.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Muhammad Fahri menjelaskan bahwa sebenarnya Penyakit DBD disebabkan oleh Virus Dengue yang dimiliki manusia dan ditularkan ke manusia yang lainnya melalui Nyamuk Aedes.

"Apabila manusia memiliki Virus Dangue digigit Nyamuk Aedes, lalu nyamuk Aedes tersebut mengigit manusia yang lain lagi. Maka manusia yang digigit nyamuk itu akan tertular Virus Dangue yang menyebabkan Penyakit DBD," Kata Muhammad Fahri.

Muhammad Fahri menjelaskan ciri-ciri anak terkena Penyakit DBD iyalah. "Tiga hari pertama anak akan panas tinggi, hari ke-empat dan kelima panasnya akan turun dan hari ke-enam sampai ketujuh panas pada anak akan tinggi lagi. Apabila tidak ditangani dengan tepat, penyakit DBD ini sangat berbahaya, bisa menyebabkan kematian," ucapnya.

"Cara mencegah penyakit DBD iyalah dengan cara membasmi sarang nyamuk dan mencegah perkembangbiakan nyamuk. Intinya kita harus menghindari dari gigitan nyamuk." Tutupnya.**