Jelang Pensiun Rumahnya Terbakar, ASN Pemprov Riau di Jakarta Butuh Uluran Tangan

Senin, 11 November 2019

Hasyim yang akrab dikenal atau disapa-Pak Ateng-Pak Ateng telah mengabdi selama 38 menjadi ASN Badan Penghubung Pemprov Riau di Jalan Otista, Jakarta Timur rumahnya terbakar

PELITARIAU, Jakarta - Sungguh malang nasib Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Riau, bernama Hasyim (58). Memasuki masa pensiun, musibah berat merenggutnya. Rumah seluas 50 meter yang ditinggalinya selama ini, ludes terbakar tanpa sisa. Hanya surat-surat berharga yang berhasil diselamatkan saat kebakaran di kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur,  pada Senin (21/10/2019) lalu.

 

"Saya sudah memasuki masa pensiun. Tinggal menunggu keluar SK-nya saja yang diperkirakan 25 Desember nanti. Sungguh berat cobaan yang diberikan Allah Taála menjelang pensiun ini, " kata Hasyim di Jakarta, Senin (11/11/2019)

Hasyim yang akrab dikenal atau disapa-Pak Ateng-Pak Ateng telah mengabdi selama 38 menjadi ASN Badan Penghubung Pemprov Riau di Jalan Otista, Jakarta Timur. Puluhan tahun, dia telah mengabdi melayani dan mengantar para pejabat Riau ke kantor Kementerian/Lembaga di seputar Jakarta. Bahkan sesekali juga melayani para pejabat Riau tersebut berdinas keluar kota, di seputar Jawa Barat.

"Hampir 40 tahun sejak jaman Gubernur Pak Imam Munandar hingga Andi Rachman, saya setia melayani pejabat Riau hilir mudik di tengah kemacetan ibukota. Saya hapal betul karakter seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota-nya, " kata Pak Ateng yang dua tahun belakangan ini menjadi staf Tata Usaha Badan Penghubung.

Saat ini, Pak Ateng-benar-benar membutuh uluran tangan para dermawan. Selain kehilangan harta benda, dan rumahnya yang tersisa puing, Hasyim beserta keluarganya kini hanya memiliki pakaian tersisa di badan.

"Saat kejadian, saya sedang bertugas ke Bank Riau cabang Jakarta, di Kebayoran Baru.
Kebayoran Baru. Pas sampai rumah, tinggal puing-puing semua. Hanya ijazah dan surat-surat penting diselamatkan oleh anak saya, " katanya.

Usai kebakaran, Pak Ateng bersama istri dan anaknya menghuni sebuah rumah kos berukuran 3x3 meter yang terletak sekitar 50 meter dari bekas rumahnya yang terbakar. "Beaya kos, saya peroleh dari hasil bantuan spontanitas ASN di Badan Penghubung dan Anjungan Riau, Taman Mini, " kata Ateng seraya menyebut mantan Gubernur Riau Saleh Djasit pun telah memberikan bantuan.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup, Pak Ateng kini hanya berharap balas kasihan dari bantuan uang tunai dari masyaarakat/warga sekitar Bidara Cina maupun Pemkor yang dikordinir Kelurahan Bidara Cina.  

"Saya pribadi mengetuk hati para pejabat yang mengenal saya atau para dermawan di Riau berkenan membantu saya agar rumah saya bisa berdiri kembali, " kata Pak Ateng.

Dari data di lokasi pengungsian di halaman SDN Bidara Cina 03 Pagi, kebakaran yang melanda 3 RT, sebanyak 53 rumah warga terbakar, dengan korban 80 kepala keluarga (KK) atau 350 jiwa kehilangan tempat tinggal. Rincian warga yang terdampak kebakaran yakni 31 balita; 31 lanjut usia (lansia); 38 anak SD, 9 anak SMP; 14 anak SMA; dan 227 orang dewasa. **prc