Ratusan Wisatawan Malaysia Singgahi Ruang Baca Rimba Bulan

Ahad, 29 September 2019

Puluhan wisatawan asal Kampung Mertang, Galau dan Jumbang, serta Pertubuhan Balai Adab dan Budaya Mertang, Malaysia, berkunjung ke Ruang Baca Rimba Bulan, Silaiang Bawah, Kota Padangpanjang, Sumatra Barat. (Foto: IST.)

PELITARIAU, Padang Panjang -  Ratusan wisatawan Negeri Jiran Malaysia sepanjang tahun 2019 mengunjungi Ruang Baca Rimba Bulan, Silaiang Bawah, Kota Padangpanjang, Sumatra Barat.

Wisatawan-wisatawan itu datang berombongan dari berbagai latarbelakang dan mengunjungi objek-objek wisata di Ranah Minang yang juga sejak lama menjadi daya tarik bagi warga Malaysia.

“Tadi malam, puluhan wisatawan dari Kampung Mertang, Galau dan Jumbang, serta Pertubuhan Balai Adab dan Budaya Mertang, Negeri Jiran Malaysia, juga berkunjung ke Ruang Baca Rimba Bulan,” ujar Alvin Nur Akbar dan Sepriyadi, Pegiat Ruang Baca Rimba Bulan, Padangpanjang, Ahad (29/9/2019).

Dijelskan Alvin, Kedatangan wisatawan Malaysia itu dalam rangka silaturahmi dan diskusi serta ingin mengetahui kegiatan-kegiatan di Ruang Baca Rimba Bulan. Wisatawan juga disambut Relawan-Relawan Literasi Kota Padangpanjang sembari disuguhi musik tradisi Minang.

Menurut Pegiat Ruang Baca Rimba Bulan, Alvin Nur Akbar, selain wisatawan-wisatawan Malaysia, tahun sebelumnya Ruang Baca Rimba Bulan juga dikunjungi pelancong Singapura. Mereka membaca puisi di komunitas baca itu.

Lebih jauh lagi dijelaskan Alvin, kegiatan-kegiatan rutin di Ruang Baca Rimba Bulan di antaranya diskusi Inspirasi yang mendatangkan para inspirator Indonesia maupun luar negeri untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada audiens dengan berbagai latar belakang. Ruang Baca Rimba Bulan juga melatih anak-anak dan remaja melukis serta bermain musik tradisi.

“Pekan kemarin kami mendatangkan Penulis Buku Anak dari Aceh, Ibu Syamsiah Ismail, dan sepanjang Ruang Baca Rimba Bulan berdiri telah puluhan Inspirator dari berbagai keilmuan berbagi inspirasi,” ujar Alvin Nur Akbar yang baru-baru ini lolos Residensi Pegiat Literasi Nasional di Banten.

Sementara itu pimpinan rombongan yang juga salah seorang pensyarah di sebuah perguruan tinggi di Malasya, Muhammad Hanapi Jamaluddin mengatakan, “Kami senang mengunjungi Padangpanjang, alamnya indah, udaranya sejuk, penduduknya agamis. Juga banyak ilmu pengetahuan yang kami dapatkan di kota ini,” ungkapnya.

Sebagai Penulis dan juga Pegiat Literasi di Negeri Jiran itu, Muhammad Hanapi Jamaluddin, memberi apresiasi atas eksistensi Ruang Baca Rimba Bulan yang dikelola secara swadaya oleh anak-anak muda kreatif di kota itu.

“Properti-properti yang terlihat merupakan hasil kerja tangan anak-anak muda ini. Seperti rak-rak buku yang dibuat dari kotak kayu unik, lukisan di dinding, meja dan kursi, maupun lainnya,” kata Muhammad Hanapi Jamaluddin kepada wisatawan yang ia bawa.

Pada kesempatan itu, Koordinator Forum Pegiat Literasi (FPL) Kota Padangpanjang, Muhammad Subhan, mengatakan, Ruang Baca Rimba Bulan salah satu komunitas baca yang tumbuh di Padangpanjang dan keberadaannya ikut menguatkan Padangpanjang sebagai Kota Literasi.

“Saat ini bertumbuhan banyak komunitas literasi di Padangpanjang, dan masing-masing punya kekhasan kegiatan, seperti ada yang fokus mengembangkan warung/kafe literasi, kerajinan tangan, daur ulang sampah menjadi produk bernilai jual, dongeng, menulis kreatif, storytelling, pembinaan adat dan budaya, tahfizul Qur’an, tanaman hias, dan lainnya,” kata Penulis Novel “Rumah di Tengah Sawah” itu.**Prc/rel