Razia Dragon, Kabid Penindakan BNN Riau Diduga Ancam Tembak Kepala Satpol PP

Sabtu, 24 Agustus 2019

Kabid Penindakan dan Pemberantasan BNN Riau Kombes Iwan Eka Putra adu mulut dengan Kepala Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono di tempat dugem

PELITARIAU, Pekanbaru - Tempat hiburan malam, Grand Dragon di Jalan Kuantan III mendadak heboh, Jumat (23/8/2019) dini hari tadi. Pasalnya, Satpol PP Pekanbaru yang melakukan razia di tempat itu mendapat gangguan dari salah satu pengunjung. 

Informasi yang diterima wartawan, oknum yang terlibat kegaduhan dan cekcok dengan instansi Penegak Peraturan Daerah (Perda) itu adalah Kepala Bidang (Kabid) Penindakan BNN Riau Komisaris Besar (Kombes) Iwan Eka Putra. 

Belum diketahui apa agenda pejabat BNN Riau itu berada di tempat hiburan malam. Namun, diketahui sebelum terlibat cekcok dengan Satpol PP, Ia keluar dari lift Grand Dragon yang berada di pojok antara tangga dan meja resepsionis. Diketahui, lift itu merupakan akses menuju fasilitas karaoke di tempat itu. 

Saat keluar dari lift itu, informasi yang diterima, Ia sempat menanyakan tentang keberadaan Satpol PP di Grand Dragon. Berawal dari situ cekcok Kombes Iwan dan Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono terjadi. 

"Ada insiden kecil. Mungkin tadi dari BNN ya. Kalau tidak salah itu Kombes Iwan Eka Putra kalau tidak salah. Ada yang beri informasi yang bersangkutan adalah Kombes Iwan Eka Putra dari BNN, Kabid Penindakan," kata Agus Pramono kepada Wartawan. 

Agus menceritakan, awal keributan terjadi saat Ia sedang berkoordinasi dengan pengelola Grand Dragon terkait surat izin di loby. Saat bersama, Kombes Iwan keluar dari lift dan menanyakan mengapa ada penertiban. 

"Kenapa terjadi keributan itu, dikarenakan dia nanya. Saya sedang koordinasi dengan pengelola tentang surat-surat (izin) Grand Dragon. Dia keluar dari lift menyampaikan, ada apa penertiban-penertiban. Kan gak apa-apa kita lakukan penertiban, kata saya. Kamu siapa, loh saya saya Satpol PP. Ngapain kalian penertiban-penertiban kata dia," ucap Agus mengulang percakapan mereka kepada Wartawan. 

Agus menyebut tidak bisa terima perlakuan Kombes Iwan yang seolah mengganggu Satpol PP melakukan tugas. Harusnya, kata Agus, Kombes Iwan berada di pihak yang sama dalam penegakan peraturan. 

"Saya tidak terima dengan perlakuan orang seperti itu. Harusnya BNN dia beserta saya. Suatu saat mungkin bisa saja koordinasi dengan BNN melakukan penertiban. Tapi malam ini sangat tidak terpuji ya dari Kombes Iwan Eka Putra," kata Agus. 

Ia menyampaikan, perilaku yang menurutnya tidak terpuji dari Kombes Iwan akan diteruskan ke Kepala BNN Riau dan Kapolda Riau. "Saya pikir nanti koordinasi dengan Kepala BNN Riau, termasuk dengan Kapolda Riau. Perbuatan itu kurang baik menurut saya dan tidak benar menghalang-halangi saya dalam melakukan penertiban," jelasnya. 

Bahkan, dalam rekaman video yang direkam beberapa Wartawan, Kombes Iwan diduga melontarkan ancaman ingin menembak Kepala Satpol PP. Dalam rekaman itu, tangan Kombes Iwan ditahan beberapa satpam Grand Dragon. 

"Menghalangi penertiban. Dan berkata ingin menembak saya. Saya tidak suka itu. Dia mengatakan kata-kata kotor," kata Agus. 

Razia dan Penertiban yang dilakukan Satpol PP Pekanbaru sejak Kamis malam itu mengamankan 16 orang di tempat berbeda. Dengan rincian 14 wanita dan dua pria.

Awal razia, Satpol PP menyisir gelanggang permainan (Gelper) di Jalan Riau. Satpol PP memastikan jam operasional Gelper sesuai dengan Perda, yaitu tutup pukul 22.00 Wib.

Usai merazia Gelper Satpol PP bergerak ke SCH di Jalan Siak II serta warung remang-remang di SM Amin. Berhasil menahan beberapa orang, mereka bergerak ke Jondul dan Grand Dragon serta Paragon. **Del