Kades Yasrizon Serahkan Miniatur Makam Nenek Lueh Telingo ke Bupati Sukiman

Kamis, 01 Agustus 2019

PELITARIAU, Rohul - Beragam hasil kerajinan tangan inovasi desa ditampilkan dalam kegiatan Bursa Inovasi Desa (BID) Kabupaten Rokan Hulu Cluster I tahun 2019 yang dilaksanakan di aula LKA Kecamatan Ujung Batu, Kamis (01/08/2019).

Salah satu hasil kerajinan dari peserta yang menarik perhatian adalah miniatur Makam Nenek Lueh Telingo. Miniatur ini merupakan hasil inovasi dari Rumah Kreatif (RK) Desa Puo Raya ini. Pada kesempatan itu, Kepala Desa Yasrizon berkesempatan menyerahkan miniatur makam kepada Bupati H Sukiman.

Menurut Kades Yasrizon, ide membuat miniatur makam Nenek Lueh Telingo ini berasal dari pemuda setempat. Makam ini sendiri memang ada terletak di pinggir jalan lintas Puo Raya-Kabun. "Makam ini merupakan sejarah dari salah satu suku yaitu suku Piliang Sindo. Makam ini bisa menjadi sebuah wisata sejarah, jika dikembangkan," kata Yasrizon.

Yasrizon menyebut, bahwa Bursa Inovasi Desa yang ditaja Pemerintah Kabupaten Rohul melalui Inovasi Kabupaten Dinas PMPD sangat bermanfaat, untuk memperkenalkan potensi salah satunya potensi pariwisata yang belum tergali. 

"Program yang dilaksanakan di kepemimpinan Bupati H Sukiman sangat bermanfaat bagi desa. Sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah, saya mendukung bupati H Sukiman untuk melanjutkan pemerintahan kedepan," janji Yasrizon.

Menyikapi pengembangan wisata sejarah makam di Puo Raya itu, Bupati Sukiman meminta pihak desa agar berkoordinasi dengan dinas pariwisata Kabupaten. Sehingga, makam itu bisa terkelola menjadi wisata sejarah. "Ya, makam yang banyak menyimpan sejarah ini sangat bagus bila diangkat, sehingga masyarakat banyak tau bahwa Rohul ini kaya akan tempat wisata baik alam, religi dan sejarah," ungkap Bupati.

Sementara perwakilan dari RK Puo Raya, Rio Ariadi menerangkan, selain miniatur makam. Pemuda desa yang tergabung dalam rumah kreatif tersebut mampu membuat miniatur Monas, dan Masjid Islamic Center Pasir pengaraian. 

"Ini baru pertama, karena waktunya sangat mendesak kami hanya membuat miniatur seperti makam, rumah adat Kerajaan Rokan, rumah pohon dan Menara Eifel. Kedepan kita akan membuat miniatur monas dan Masjid Agung Islamic Center Rohul, dengan menggunakan bahan lidi sawit," ulasnya. **Syafrudin