3 Faktor yang Harus Dikuasai Sebelum Berinvestasi Properti

Senin, 22 Juli 2019

ilustrasi

PELITARIAU.com - Primanya bisnis properti di kalangan masyarakat membuat sektor bisnis tersebut tidak pernah sepi untuk digandrungi oleh masyarakat. Harga properti yang tidak pernah turun adalah cikal bakal sektor ini selalu berkembang dan menjadi pilihan bisnis terbaik hingga saat ini.

Investasi properti saat ini diketahui berbagai macam jenis yang digandrungi oleh para investor properti. Tidak hanya sekedar jual rumah, apartemen, ruko, dan tanah dengan harga yang lebih tinggi, investasi semacam penyewaan bangunan pun diketahui juga menghadirkan keuntungan yang menarik.

Meskipun fenomenanya tidak ada masyarakat yang tidak menginginkan bermukim dalam properti, investasi properti bukan hal yang mudah. Permasalahan yang hadir pertama adalah persaingan yang ketat mengingat kepopuleran investasi ini telah digandrungi oleh banyak orang. Dari faktor ini tidak sedikit investor properti yang mundur dikarenakan kalah dari persaingan.

Dilansir dari Forbes, untuk meminimalisasi kegagalan persaingan dalam investasi properti, ada sejumlah 3 faktor yang harus Anda kuasai sebelum terjun ke dalam bisnis tersebut:

Konsistensi Investasi

Seperti halnya berinvestasi pada sektor-sektor yang lain, investasi properti juga memerlukan adanya sebuah strategi.  Secara mudah, strategi pada investasi properti menyentuh kepada pilihan tentang jalur investasi seperti apa yang akan Anda jalankan. Apakah jual properti atau sewa properti. Jika Anda merupakan seorang investor baru, sangat disarankan untuk konsisten mengambil salah satu jalur investasi tersebut.

Jika Anda memfokuskan pada penjualan sebuah properti, jual rumah misalnya. Strategi utama yang Anda buat adalah perihal periode rencana penjualan, apakah jual rumah akan diselenggarakan secara jangka pendek atau jangka panjang. Jika periode aktivitas jual rumah tersebut jangka pendek, Anda tentu harus langsung mengadakan renovasi dan secara masif menawarkan rumah tersebut baik dengan pemasaran langsung atayu penggunaan agen properti. Namun, jika periode yang dipilih adalah jangka panjang, Anda bisa mengambil strategi pemasaran dengan platform internet.

Menguasai Pengelolaan Modal

Bagi investor, modal merupakan hal yang paling penting dalam menjalankan aktivitas investasinya. Tidak hanya kecukupan dari nominal modal tersebut, pengelolaan penggunaan modal sudah menjadi hal yang mutlak dikuasai oleh seorang investor.

Dalam sektor properti, para investor yang berpengalaman selalu menyisihkan sebagian persen dari modal miliknya untuk biaya renovasi dan pemeliharaan rutin. Hal ini mutlak mengingat proses jual beli atau sewa sebuah properti memerlukan proses yang tidak sebentar. 

Seiring berjalannya waktu dan sambil menemukan calon konsumen, bangunan yang Anda pasarkan akan semakin tua dan memiliki kualitas yang menurun. Persentase dari modal akan digunakan untuk pemeliharaan dan renovasi ini yang digunakan untuk membuat kondisi bangunan yang Anda pasarkan akan selalu terlihat prima dan akan sangat berpengaruh kepada harga yang Anda tawarkan.

Di zaman sekarang, tidak hanya untuk mengurus bangunan properti, siapapun investor properti juga harus memiliki sejumlah dana untuk menggunakan jalur-jalur pemasaran propertinya. Misalnya biaya-biaya yang digunakan untuk bertemu klien, menyewa jasa agen properti untuk jual rumah atau properti lain, maupun menyewa jasa periklanan via offline dan portal properti online.

Selektif Memilih Agen

Seperti yang disebutkan pada poin pertama, menyewa jasa agen properti dapat menjadi sebuah strategi pasti untuk memasarkan properti yang Anda ingin jual atau sewakan.Meskipun saat ini agensi properti yang ada di Indonesia sangat banyak jumlahnya, bukan berarti Anda dapat menyepelekan pemasaran hunian Anda lewat agen-agen properti tersebut.
 
Track record closing dari individu agen properti adalah kunci utama yang perlu Anda perhatikan sekalipun ia adalah seorang independen (bukan dari kantor agen properti). 

Selain track record closing, Anda juga harus memperhatikan properti-properti jenis dan kelas apa yang ia telah pasarkan. Katakanlah aktivitas jual rumah Anda menyasar ke kalangan menengah ke atas, Anda harus memastikan agen tersebut pernah melakukan closing dari properti yang sama kelasnya. **Adv