Dekranasda Meranti Kembangkan Produk Mangrove

Selasa, 25 November 2014

Foto bersama Dekranasda Kep. Meranti

PELITARIAU, Selatpanjang - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, terus berupaya mengembangkan produk ekonomis dari bahan tanaman mangrove. Pengembangan produk tersebut dilakukan dengan tetap memperhatikan pelestarian ekosistem mangrove terpadu.


Demikian diungkapkan Ketua Dekranasda Kepulauan Meranti, Hj Nirwanasari Irwan SE, melalui Sekretaris Dekranasda, Dra Hj Syarifah Zumah, kepada wartawan, saat acara penutupan Pelatihan Pengolahan Mangrove, di Selatpanjang, Selasa (25/11). Pelatihan itu sudah dimulai pelaksanaannya sejak hari jumat pekan lalu.

"Berbagai jenis tumbuhan mangrove dapat dikembangkan menjadi produk bernilai ekonomi. Untuk itu Dekranasda Kabupaten Kepulauan Meranti menggelar pelatihan pengolahan mangrove guna meningkatkan pengetahuan pengrajin dan memperkaya jenis produk, seperti makanan dan minuman dari bahan mangrove," ujarnya.

Untuk tahap pertama, ungkapnya, Dekranasda melatih 20 orang peserta pengrajin dari dua Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti, yakni pengrajin olahan makanan dari Kecamatan Rangsang Barat dan Kecamatan Tebingtinggi, termasuk diantaranya anggota kelompok tani pelestari dan pengolahan mangrove.

"Disamping pengolahan, melalui pelatihan ini para peserta juga diajarkan pelestarian ekosistem mangrove, pemasaran produk olahan, sampai dengan pengurusan merek usaha perdagangan," ungkapnya.

Sementara itu, Instruktur Pelatihan dari Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Griya Karya Tiara Kusuma, Surabaya, Dra Lulu Sri Yuliani MM, menjelaskan, ada tujuh jenis tanaman mangrove di Kabupaten Kepulauan Meranti yang dapat diolah menjadi sejumlah produk bernilai ekonomi.

Jenis-jenis tanaman mangrove yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi produk makanan dan minuman itu, jelas Lulu, antara lain Soneratia Ovata, Sikiphora, Achantus, Risopora Sp, Bruguiera Sexangula, Avecenia Alba dan Nypha Fruiticans.

"Melalui pelatihan ini kita berhasil mengembangkan 12 produk. Diantaranya ada produk sabun, serta sejumlah produk makanan dan minuman berbahan mangrove yang menjadi khas daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, seperti Sirup, Dodol, Bolu, Teh, Abon dan Tepung," rincinya.

Untuk diketahui, Pelatihan Pengolahan Mangrove ini sebelumnya telah dibuka oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Kepulauan Meranti, Hj Nirwanasari Irwan SE pada hari Jumat (21/11) lalu, dan ditutup oleh Isteri Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, Hj Elia Ali Iqaruddin, Selasa (25/11) siang (kor. nto)

 

Editorial: Rio Ahmad