Masyarakat Padati Atraksi Perahu Baganduang di Desa Bandar Padang

Ahad, 09 Juni 2019

PELITARIAU, Kuansing - Pelaksanaan atraksi Perahu Baganduang di Desa Banjar Padang Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi tampak meriah. Hal itu dilihat dengan banyaknya masyarakat yang hadir dan memadati tepian Muko Lobuah Desa Banjar Padang, Sabtu (08/06/2019).

Ketua Panitia, Raja Muhammad Deprian mengatakan dalam atraksi ini diikuti oleh 18 buah Perahu Baganduang yang merupakan perwakilan dari beberapa desa di Kecamatan Kuantan Mudik.

“Atraksi budaya Perahu Baganduang yang merupakan simbol adat masyarakat Kuantan ini sebenarnya memiliki sejarah panjang. Konon, tradisi berlayar dengan Perahu Baganduang telah ada semenjak masa kerajaan-kerajaan dahulu,” paparnya.

Dia juga menceritakan, perahu ini biasanya dipakai oleh raja sebagai sarana transportasi. Lambat laun tradisi berlayar ini kemudian dipakai untuk ‘menjopuik limau’ oleh calon menantu ke rumah calon mertua dalam tradisi menyambut Hari Raya Idul Fitri.

“Dalam tradisi masyarakat Kuantan, memang terdapat kebiasaan ritual mandi ‘balimau’ sebagai simbol pembersihan diri pada pagi hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Nah, kebiasaan menggunakan perahu tersebut dirawat dan dipelihara masyarakat Lubuk Jambi dan kini diwujudkan melalui tradisi Perahu Baganduang,” ujarnya.

Dia mengutarakan, tradisi Perahu Baganduang yang dilaksanakan oleh masyarakat adat Lubuk Jambi sampai saat ini masih dilestarikan sebagai bentuk kearifan lokal, karena mengandung nilai-nilai budaya, etika, moral dan simbol-simbol adat yang sangat penting dijelaskan dari generasi ke generasi berikutnya.

“Tradisi ini merupakan salah satu produk budaya yang merupakan kearifan lokal yang memperkaya khasanah budaya nasional,” ucapnya.

Perahu Baganduang dengan berbagai simbol-simbol adat yang penuh makna, seperti kubah, tanduk kerbau, ani-ani, labu-labu, cerano dan payung, serta dimeriahkan dengan marowagh atau bendera adat.

“Perahu Baganduang dari Lubuk Jambi Kuantan Singingi ini juga telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2017,” katanya.

Dikesempatan itu, Bupati Kuansing, Drs H Mursini Msi, mengucapkan terimakasih dan kebahagiannya yang telah bertemu dengan masyarakat Lubuk Jambi khususnya dan umumnya dengan masyarakat Kecamatan Kuantan Mudik.

Lebih lanjut Bupati Mursini menyampaikan, bahwa atraksi Perahu Baganduang ini merupakan ajang silaturrahmi pimpinan daerah dengan masyarakat.

Bupati juga mengajak kepada masyarakat untuk selalu melestarikan budaya Perahu Baganduang ini yang merupakan agenda Pemda Kuansing untuk meningkatkan kepariwisataan di Kuansing.

“Sehingga ada pengaruh positif di bidang ekonomi di Kuansing,” ucap Bupati.

Acara itu juga turut dihadiri dan dibuka oleh Bupati Kuansing, Drs H Mursini Msi, Camat Kuantan Mudik, dan para kepala dinas di lingkungan Pemerintahan Kuansing. **Levis