Wah... Harga Bahan Pokok Dipasar Semakin Mahal

Ahad, 23 November 2014

Ilustrasi @net.

PELITARIAU, Rengat - Dampak dari kenaikan BBM serta bencana banjir yang dialami kabupaten Indragiri Hulu berdampak pada naiknya harga bahan pokok Sembako dioasaran.


Hal tersebut mebuat beberapa masyarakat kelas menengah kebawah merasakan semakin kesulitan untuk membeli bahan pokok dapur yang selalu digunakan sehari-hari.

 

Seperti peninjauan pelitariau.com dilapangan (pasar rengat) harga cabe merah keriting sudah mencapai harga Rp. 80.000 / kilo, bawang merah Rp.35.000/ kilo, sayur mayur yang biasa satu ikat Rp. 500 sekarang sudah dijual 3 ikat seharga Rp. 2.000,-


Roza sang Agen cabe keriting mngatakan bahwa kenaikan yang cukup tinggi ini baru terjadi saat kenaikan bbm, dikarenakan biaya ongkos kirimnya yang meningkat serta akses jalan yang terputus akibat banjir.


"Sebelum harga BBM naik harga masih berkisar Rp.40.000, - Rp.50.000/ kilo, setelah BBM naik langsung melonjak sampai dengan harga Rp. 80.000, lagian para penyalur tidak mau mengalai kerugian dengan busuknya cabe keriting karena kondisi jalan yang antri karena jalannya terendam banjir" Ungkap Roza.


Kenaikan harga yang sangat tinggi ini sangat dirasakan oleh Ratih, IRT yang suaminya hanya seorang tukang parkir, kebiasaan belanja dengan uang cuma 40.000 kini harus betul-betul mengirit agar kebutuhan pokok dapur mncukupi.


"Gila, lama-lama kayak gini bisa kami sekeluarga gak makan, biasa dengan uang belanja 40.000 cukup ung\tuk membeli semua kelengkapan dapur,ne ja dah habis 30.000 baru dapat ikan sama cabe yang suma 10-15 batang dengan harga 10.000,belum lagi minyak goreng dan sayurnya, kalau kayak gini kami rakyat miskin semakin miskin, susu anak sudah naik 2.000 perkotak, entah mau jadi apa la anak-anak kami besar nanti." Keluh ratih


Sangat diharapkan Disperindagkop dan Pasar melakukan suatu tindakan mengontrol hal tersebut untuk menciptakan kesinambungan harga di pasar, sehingga bisa menbatu masyarakat kecil dan menengah. (cr.tony)

 

Editorial : Ramdana Yudha