Sedikitnya 4.366 Rumah di Rohul Masih Terendam Banjir

Senin, 17 November 2014

Ilustrasi @net.

PELITARIAU, Pasirpangaraian - Sekitar 4.366 rumah di beberapa desa tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) masih terendam banjir hingga Senin (17/11/14). Satu sekolah di Pelanduk Kelurahan, Kecamatan Kuntodarussalam dilaporkan masih terendam.


Sesuai data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul, sekitar 4.366 kepala keluarga (KK) yang rumah terendam di antaranya di Kecamatan Rambah Hilir 1.476 KK, Kuntodarussalam 212 KK.

Kemudian Kecamatan Pagarantapah Darussalam korban banjir 187 KK, Bonaidarussalam 2.173 KK, Tambusai 165 KK, sedangkan di Kecamatan Kepenuhan Hulu korban banjir 153 KK.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Rohul Aceng Herdiana, beberapa desa di enam kecamatan terendam akibat meluapnya aliran sungai di sekitar desa setempat.

Dia mengakui saat ini tim BPBD bersama tim dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Rohul masih di lapangan untuk membantu evakuasi terhadap korban banjir di Kecamatan Kepenuhan dan Kecamatan Kepenuhan Hulu.

Meski demikian, kata Aceng, beberapa desa yang sebelumnya sempat terendam banjir, pada hari ini mulai berangsur surut.

Tim BPBD Rohul, ungkap Aceng, pada hari ini telah mengantar ribuan nasi bungkus kepada korban banjir. Nasi itu dimasak di dapur umum yang dibangun di kawasan Water Front City Pasirpangaraian, bersama Posko gabungan.

Sampai Senin malam ini, Aceng sendiri belum mendapatkan informasi nama-nama desa di Kecamatan Bonaidarussalam yang terendam banjir. Pasalnya, Camat Bonai Darussalam Taslim belum melaporkan.

Banjir di Bonaidarussalam bukan saja merendam pemukiman warga. Namun, ikut merendam ruas jalan lintas Provinsi Riau menghubungkan Rohul dengan Kota Duri Kabupaten Bengkalis.

Aceng menambahkan bantuan makanan siap saji dari BPBD Riau telah tiba di Posko Bencana di kawasan Water Front City Pasirpangaraian. Makanan akan didistribusikan kepada korban banjir. Sebagaimana dilansir riauterkini.com.

 

Editorial : Ramdana Yudha