Para Sastrawan 'Banda Fiesta' Kelilingi Pulau-pulau Bersejarah Kepulauan Banda

Jumat, 26 Oktober 2018

sastrawan yang terlibat dalam 'Babda Fiesya 2028' ini di antaranya Malim Ghozali, Yatiman Yusof, Nik Rakib, Husnu Abadi, Fakhrunnas MA Jabbar, Herman Syahara, Ampuan Berahim Tengah, Muhammad, Yeyen Kiram, Rohani Din, Wahjudi Djaja, Uki Bayu Sejati, Muham

PELITARIAU, Bandanaira - Puluhan sastrawan Asia Tenggara yang jadi peserta 'Banda Fiesta 2018' di hari ketiga, Kamis, (25/10) diajak berkeliling najk speed boat mengunjungi sejumlah pulau bersejarah. Di antaranya Pulau Ay, Nairaka dan Pulau Rhun.

Pulau Rhun merupakan pulau yang dipertukarkan dengan pulau New England -sekarang Manhattan, New York- berdasarkan Perjanjian Breda rshjn 1662 antara Belanda dan Inggris. Pulau Rhun di masa lalu menjadi salah satu pusat perkebunan pala dan rempah-rempah yang masyhur.

Ketua rombongan, Free Hearty yang akrab dipanggil Bundo Free menjelaskan acara mengjnjungi pulau-pulau bersejarah ini dimsksudkan untuk pengenalan sejarah dan pariwisata para peserta. 

"Tentu saja para sastrawan dapat terinspirasi salam menulis kisah  cerita atau puisi tentang Banda Naira dan pulau-pulau yang eksotik. Semakin banyak para sastrawan mengangkat Banda Naira ini maka tempat bersejarah ini akan semakin dikenal di seluruh dunia,'' kata  Bundo Free.

Sementara sastrawan Malim Ghozali yang juga Advisor PSBNS menilai kunjunfan ke tempat-tempat bersejarah ini akan menumbuhkan kesadaran akan arti sejarah masa silam.

''Berkuasanya VOC di masa lslj di kawasan Kepulauan Banda ini secara sosiologis telah menghasilkan akulturasi antara orang-orang Belanda debgan penduduk tempatan. Peristiwa itu telah menciprakan perpaduan budaya yang khas dan unik,'' sastrawan Malaysia yang sering meraih penghargaan kelas dunia ini.

Rombongan saat singgah di Pulau Ay dapst menikmati keindahan pantai dengsn pepohonan bakau serta perairan yang jernih. Di tempst ini rombongan makan siang bersama.

Di Pulau Rhun, rombongan mengunjungi situs benteng dan tempat bersejarah. Dj dalam Kantor Desa setempat terdapat prasasti berukuran besar Perayaan 350 Tahjn Perjanjian Breda yang bersejarah itu.

Seperti  diberitakan, para sastrawan yang terlibat dalam 'Babda Fiesya 2028' ini di antaranya Malim Ghozali, Yatiman Yusof, Nik Rakib, Husnu Abadi, Fakhrunnas MA Jabbar, Herman Syahara, Ampuan Berahim Tengah, Muhammad,  Yeyen Kiram, Rohani Din, Wahjudi Djaja, Uki Bayu Sejati, Muhammad Rois Rinaldi, dan lain-lain.  

Sehari sebelumnys, digelar pelatihan ini sastra dan teater bagi guru dan siswa di Banda Naira.   Pelatihan sastra diberikan oleh sastrawan Sari Narulita ,  Shinta Miranda dan Wahjufi Djaja.  Sedangkan pelatihan diberikan oleh Yose Rizal Manua dan Uki Bayu Sejati.

Besok Jumat, kegiatan Seminar dan Diskusi tentang Dunia Sastra dan Sastra Dunia bagi para guru, siswa  dan sastrawan digelar di Istana Mini. Tampil para pembicsra antara lain Malim Ghozali (Malaysia), Yatiman Yusof, Rohani Din (Singapura), Nik Rakib (Thailand), Ampuan Berahim (Brunei Darussalan), Fakhrunnas MA Jabbar, Muhammad Rois Rinaldi (Indonesia). Acara ini akan dipandu oleh Bundo Free. **Prc2