Bupati Kampar Membangun Penampungan Banjir Permanen

Senin, 17 November 2014

Banjir Gunung Sahilan

PELITARIAU, Bangkinang- Bencana banjir di beberapa wailayah Kampar Kiri terjadi hampir setiap tahun. Untuk itu Bupati Kampar H Jefry Noer minta agar dibangun sebuah  lokasi penampungan korban bencana banjir yang permenan.

 

Keinginan Bupati Kampar itu ternyata  mendapat tanggapan positif dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Said Saqlul Amri.

"Keinginan Bupati Kampar itu sangat bagus sekali dan kita siap mendukung dari segala aspek baik itu terkait anggaran," ungkap Kepala BPBD Provinsi Riau Said Saqlul Amri kepada wartawan  usai memberikan bantuan kepada korban banjir di pangkal jembatan Gunung Sahilan, Ahad (14/11/14).

Bahkan Said Saqlul Amri sempat menegaskan bahwa BPBD Propinsi Riau sepenuhnya siap juga dari segi pendanaan untuk pembangunan lokasi penampungan yang permenan itu.

"Apabila Kabupaten Kampar terkendala dalam pendanaan kita siap membantu  sepenuhnya, akan tetapi tentunya untuk perizinannya lahan harus diselesaikan dulu oleh Pemda Kampar," tuturnya.

Harapan Bupati Kampar itu disampaikan kepada dinas terkait yang hadir saat memberikan bantuan kepada warga yang terkena banjir di pangkal jembatan  Gunung Sahilan, Ahad (16/11/2014). Menurut Jefry, banjir ini datang setiap tahun. Untuk itu sudah selayaknya Gunung Sahilan memiliki bangunan permanen untuk menampung korban banjir. Bangunan permanen ini hendaknya juga sudah dilengkapi sumber air bersih.
 

Tingginya intensitas curah hujan  sehingga air yang mengalir di sungai Kampar terus meningkat  menyebabkan banjir terus melanda di Serantau Kampar Kiri terutama di kecamatan Gunung Sahilan.

Berdasarkan data yang didapat dari posko penanggulangan bencana di jembatan desa Gunung Sahilan, kecamatan Gunung Sahilan bahwa air saat ini masih tinggi sehingga menyebabkan ratusan rumah yang terkena banjir.

Data yang berhasil dihimpun yaitu di kecamatan Gunung Sahilan ada empat desa yang terkena banjir. Adapun desa yang terkena banjir adalah Gunung Sahilan, Sahilan Darussalam, Subarak, Kebun Durian dan Sei Lipai.

Kondisi ari sampai hari ini masih tinggi berkisar 130 cm dari permukaan sungai Kampar di kecamatan Gunung Sahilan. Akibat masih tingginya air sehingga menyebabkan ratusan rumah masih digenangi air. Dari data di lapangan yaitu total rumah yang terendam banjir 418 rumah.

Selain itu, ternak warga pun turut didata oleh petugas di kecamatan Gunung Sahilan jumlah ternak warga sebanyak 118 ekor, kebun karet yang terendam banjir 168 hektar dan sawit 386 hektar. Data itu diperoleh secara keseluruhan dari Kampung Siaga Bencana di desa Gunung Sahilan.

Berikut data-data perdesa yang terkena dampak banjir di kecamatan Gunung Sahilan sampai hari Ahad (16/11/2014) pagi hingga sore ini. Untuk di desa Gunung Sahilan rumah yang terkena banjir 109 rumah, ternak 19 ekor, karet 22 hektar, sawit 88 hektar. Sahilan Darussalam 117 rumah, ternak 32 ekor, karet 30 hektar, 92 hektar. Subarak 10 rumah, ternak 16 ekor, karet 21 hektar, sawit 130 hektar. Kebun Durian 99 rumah, ternak 26 ekor, karet 40 hektar, sawit 31 hektar. Sei Lipai 83 rumah, ternak 25 ekor, karet 55 hektar, sawit 45 hektar. Jadi total keseluruhan yang terkena banjir 418 rumah, ternak 118 ekor, karet 168 hektar dan sawit 386 hektar.

Dari data Kampung Siaga Bencana (KSB) di kecamatan Gunung Sahilan bahwa jumlah kepala keluarga (KK) yang terkena dampak paling parah dari banjir di kecamatan Gunung Sahilan sehingga harus mengungsi ke tempat posko di atas jembatan berjumlah 13 KK (41 jiwa).(suarakampar)

 

Editorial: Rio Ahmad