Sahabat Mafirion Jenguk Rianjuniarna Siswi SDN di Rengat Penderita Tumor di Mata

Ahad, 30 September 2018

Rianjuniarna siswi SDN 025 Inhu dikunjungi tim Sahabat Mafirion usai melakukan pemeriksaan di rumasikit Pekanbaru atas penyakit tumor mata yang di deritanya.

PELITARIAU, Pekanbaru - Setelah 5 bulan terakhir, kondisi bola mata Rianjuniarna (13) siswa SDN 025 Kelurahan skip hilir Kecamatan Rengat semakin memprihatinkan, pada Kamis (28/9/2018) lalu para guru sekolahan tersebut iuran untuk membawa Rianjuniarna berobat ke Pekanbaru.

Mendapat kabar tentang penyakit Rianjuniarna penderita tumor di mata diketahui dari keluarga kurang mampu, Sahabat Mafirion langsung mencari identitas keluarga Rianjuniarna dan menyampaikan kondisi tersebut kepada anggota DPR RI Mafirion asal Pemilihan Riau II.

"Rianjuniarna warga Inhu akan kita fasilitasi berobat penyakit tumor mata yang dideritanya, kondisi ekonomi keluarga Rianjuniarna tergolong miskin, sehingga penyakit tumor mata yang dideritanya sempat terbuat," kata Mafirion kepada wartawan Minggu (30/9/2018).

Menurut Mafirion, para sahabat Mafirion di Inhu sudah mengunjungi kediaman rumah Rianjuniarna, saat itu Rianjuniarna sudah di bawa ke Pekanbaru untuk berobat, sebab rumah sakit yang ada di Inhu tidak bise melakukan pemeriksaan lebih lanjut, makanya Rianjuniarna dibawa berobat di RS di Pekanbaru.

"Setelah berobat di Pekanbaru, keluarga Rianjuniarna akan berembuk untuk memastikan kapan dilakukan operasi tumor mata yang di derita Rianjuniarna," ucap Mafirion.

Diketahui, Rianjuniarna merupakan anak kedua dari pasangan Rianto (40) dan Kartina (38) yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani di kebun kelapa sawit warga Inhu yang ada di Rawa jadi Kelurahan Skip hilir.

Sebelumnya pada Kamis (20/9/2018) para guru sudah membawa Rianjuniarna berobat di BLUD Indrasari Rengat, dengan alasan tidak ada obat Scen maka, tumor mata yang diderita Rianjuniarna tidak bisa di obati, kembali pada Senin (24/9/2018) para guru kembali membawa Rianjuniarna ke BLUD Indrasari Rengat, namun hal serupa dengan alasan tidak ada obat scen maka Rianjuniarna tidak bisa di obati di Inhu.

"Saya lihat mata Rianjuniarna semakin hari  semakin membesar, saya berinisiatif membawa siswi saya ini berobat sebab, saya tau kalau orang tuanya tidak mampu, para guru iyuran, terimakasih jika ada donatur yang mau membantu," ucap Sulastri, guru SDN 025 Skip Hilir. **Prc2