Manusia 6 Juta Dolar vs 100 Juta Rupiah

Ahad, 29 Juli 2018

Satria Utama Batubara

Bagi generasi 70-an tentu tahu dengan film serial "The Six Million Dollar Man".  Sebuah film serial yang tayang pada tahun 1973-1978. Tokoh utamanya bernama Steve Austin adalah seorang astronot yang kemudian menjadi intelijen.

Dia adalah agen yang paling top di Dinas Rahasia. Kisah Steve Austin berawal ketika pesawat antariksanya meledak. Seluruh tubuh Steve cedera. Ia dinyatakan tewas oleh tim dokter.

Tetapi kepala Dinas Rahasia melakukan intervensi. Ia ingin mempertahankan hidup Steve. Lalu dibentuklah tim dokter yang paling piawai. Dan pembedahan pun dimulai. Semua tulang Steve diganti dengan kawat elektronik.

Matanya diganti dengan radar. Otaknya diganti dengan super komputer. Jantungnya diganti dengan dinamo. Proses pembedahan berjalan dengan sangat pelik. Biayanya pun sangat mahal yaitu enam juta US dollar. Tetapi hasilnya pun luar biasa. Steve Austin berhasil diubah atau ditransformasikan menjadi manusia bionik pertama yang sangat canggih.

Ia mampu berlari mengejar mobil penjahat yang berkecepatan 100 km. Ia mampu melompati pagar yang tingginya tiga meter. Ketika orang lain masih bingung mencari bom waktu yang tersembunyi, radar dalam mata Steve dengan cepat mampu melacak beradaaan bom. Benar-benar luar biasa bukan.

Kesuksesan film serial ini lalu dibuat versi parodinya oleh Trio Warkop, Dono, Kasino, Indro pada tahun 1981. Di film ini Dono lah yang didaulat jadi manusia enam juta dolar.  Dono harus berhadapan dengan penjahat berbadan jumbo yang diperankan oleh almarhum Jack John.

Ya, uang memang dapat merubah manusia. Dari manusia biasa menjadi manusia luar biasa atau superhero. Manusia yang berwajah biasa saja pun bisa disulap bak bidadari jika punya uang banyak.

Tapi di Indonesia, banyak orang yang awalnya idealis berubah menjadi pragmatis. Tidak perlu uang sampai enam juta dolar, cukup dengan gaji Rp100 jutaan, seorang yang dikenal lurus langsung bengkok seperti besi yang dipanaskan. Dari yang bersikap kritis kepada penguasa, menjadi tunduk patuh bahkan menjadi penjilat paling piawai.

Ironisnya, bukan hanya sekadar menjadi kacung penguasa, uang 100 juta rupiah bahkan mampu membuat sejumlah orang hebat di Indonesia, berani mengaburkan ajaran agama yang diturunkan Tuhan-nya lewat Nabi-nya yang mulia. ***

Penulis adalah: Pengurus Forum Pimpinan Redaksi (FPR) media masa di Riau, wartawan senior yang juga Pemimpin Redaksi media online RIAU24.COM, Satria Utama Batubara