Hadiri Training Revolusi Moral Bangsa, Zulaikhah Berlinang Air Mata

Rabu, 31 Januari 2018

PELITARIAU,INHIL-  Demi menumbuhkan motivasi membangun karakter peserta didik, Yayasan Rumah Ziqra menggelar Training Revolusi Moral Bangsa di Aula Sekolah Menengah Atas (SMAN) 1 Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rabu (30/1).

Kegiatan ini dihadiri Bunda PAUD Inhil Hj Zulaikhah S.Sos ME, Kepala Dinas Pendidikan Inhil yang diwakili Sekretaris, Anggota Komisi IV DPRD Inhil, Kepala Sekolah SMAN 1 Tembilahan Hulu beserta Majelis Guru, Ketua Pemuda BNN Inhil, Ketua TP-PKK Kecamatn Teluk Belengkong, Kepala Puskesmas Kecamatan Batang Tuaka, siswa-siswi SMAN 1 Tembilahan Hulu, wali murid, dan para undangan.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberitahukan kepada guru dan orang tua bahwa banyak anak-anak yang telah melakukan kesalahan di luar batas serta upaya mengajak para orang tua dan guru untuk menyelamatkan anak bangsa melalui kiat meningkatkan daya kerja otak dan kiat membangun karakter menggunakan metode semihypnoterapy.

Ketua Panitia Pelaksana, Marliah mengatakan motivasi pelaksanaan kegiatan ini berawal dari diskusi dengan narasumber terkait fenomena pelajar. Ia melihat banyak kelakuan siswa-siswi yang menyimpang sehingga membuat para guru merasa belum berhasil membentuk pelajar yang berkarakter. Sebagaimana diketahui pendidikan karakter merupakan hal mendasar di sekolah.

"Dengan adanya kegiatan ini kita dapat bersinergi dengan pihak sekolah, orang tua, dan murid. Dukungan pemerintah juga tidak kalah pentingnya dalam hal ini," sebutnya.

Sementara itu, Zulaikhah Wardan menangis saat menyampaikan pidatonya. Dengan mata berkaca dan suara bergetar ia mengatakan Indonesia sudah dalam keadaan darurat perilaku.

"Saya sebagai Ibu merasa prihatin pada kondisi saat ini. Bila anak-anak terpengaruh film porno, narkoba, seks bebas. Sulit mewujudkan visi Inhil ini untuk menjadikan negeri yang Maju, Bermarwah, dan Bermartabat. Apalagi anak perempuan, kalau pemudi kita terjerumus apa yang akan diharapkan. Anak-anak adalah calon pemimpin masa depan. Oleh sebab itu harus dijaga dan diawasi, jangan sampai kondisi karakternya hancur," papar Zulaikhah.

Ikha, sapaan akrabnya, menilai kegiatan ini sangat baik, hendaknya dilaksanakan secara kontinyu. "Mudahan kegiatan ini dapat diprogramkan melalui OPD terkait. Anak-anak harus ada kemauan untuk melawan perilaku tercela tersebut. Orangtua bersama guru dan pemerintah menjadi penggerak," imbuhnya. ***Bud/Adv