LE Gubri Zaman Now, Dicegat Wanita Layaknya Pertanyaan Wartawati

Selasa, 16 Januari 2018

Next Gubri Zaman Now Lukman Edy (LE) tidak saja dicegat oleh awak media dengan berbagai pertanyaan

PELITARIAU, Pekanbaru - Usai melakukan tes kesehatan para Balon Gubri di RSUD Arifin Achmad dua hari lalu, Next Gubri Zaman Now Lukman Edy (LE) tidak saja dicegat oleh awak media dengan berbagai pertanyaan. Melainkan, Mantan Mentri PDTI era SBY tersebut dikejutkan oleh seorang ibu-ibu dengan memberondong pertanyaan bak wartawan.

"Bagai mana tanggapan dan solusi bagi Pak LE terhadap masalah tenaga honorer yang sampai saat ini selain tak kunjung diangkat jadi PNS juga kesejahteraankami sangat memprihatinkan?" ujar wanita separoh baya yang berpakaian jilbab hitam dengan baju bercorak kuning hitam.

Mendapat pertanyaan tersebut, Balon Gubri yang bertagline "Riau Bangkit" tersebut menjawab

"Kalau saya jadi Gubri semua persoalan tanaga honorer akan saya selesaikan
Mulai dari meningkatkan pendapatan mereka hingga menjadikannya PNS," tegas LE yang didampingi Ketua Tim Relawan AKU LE Eddy Akhmad RM.

LE mengatakan persoalan tersebut berada di tangan gubernur.Dia mencontohkan pemerintahan DKI yang membuat kebijakan meningkatkan kesejahteraan tenaga honor dengan meningkatkan pendapatan mereka.
"Itu patut kita contoh.Di samping itu kalau saya jadi gubri juga akan memperjuangkan tenaga honorer untuk menjadi PNS," tegas LE yang berpadangan dengan Hardianto koalisi PKB dan Gerindra.

Namun setelah diusut-usut yang bertanya tersebut bukan awak media melainkan tenaga honorer yang bekerja di RSUD Arifin Achmad. Wanita yang berlagak bagai jurnalis yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, selama ini tenaga honorer Provinsi Riau yang jumlahnya lebih kurang 40 ribu yang tersebar di berbagai instansi pemerintah di 12 kabupaten-kota.

"Kami 
dalah salah satu tenaga yg menjadi garda terdepan dalam suatu pembangunan di segala aspek. Maka suatu kewajaran apabila menjadi PNS adalah tujuannya," harapnya. Apalagi lanjutnya, tenaga honorer telah diuji secara teknis lapangan.

"Tapi sayangnya kondisi kami sangat memprihatinkan. Hampir tidak ada perhatian  dari penguasa. Bahkan kami hanya diberi janji-janji yang tak berujung,"pungkasnya. **Edm