Akhirnya Pemerintah dan Pengusaha Bekerjasama dalam Pemeliharaan Jalan Gajahmada

Kamis, 11 Januari 2018

Sudut depan dari kiri ke kanan Djoko Edi Imhar, Rianto dan Kapten Y.Mendrofa (foto: Julieser) 

PELITARIAU, Bengkalis - Setelah banyak keluhan dari masyarakat Kecamatan Talang Muandau, Pinggir dan Mandau, tentang hancurnya akses Jalan Gajahmada Sebanga, sehingga dampaknya menghambat aktifitas lalulintas pemasok sembako ke kios-kios pedagang dan ke masyarakat, termasuk hasil panen sayur-mayur dan sawit masyarakat yang akan diperjualbelikan, seperti diberitakan di pelitariau.com sebelumnya.

Akhirnya pihak pemerintah melakukan pertemuan bersama anggota DPRD Bengkalis dapil Mandau-Pinggir, pengusaha RAM, utusan perusahaan PKS dan lainnya, bertempat di ruang rapat kantor camat Mandau Duri, Rabu (10/01/2018) sore.

Dalam pertemuan itu dipimpin oleh Rianto anggota DPRD Bengkalis, didampingi Plt Kepala Dinas Perhubungan Bengkalis, Djoko Edi Imhar, dan dihadiri juga oleh Plt Camat Mandau Basuki Rachmad, Camat Talang Muandau Toharuddin, Camat Pinggir Jamaluddin, Plt Kadis PUPR Tahjul Murdis beserta para staf, Danramil 04 Mandau-Pinggir Kapten Y.Mendrofa, beberapa Lurah dan Kepala Desa serta utusan dari Polsek Mandau.

Dalam kata pembukaan, Rianto meminta kepada segenap hadirin, agar bisa bekerjasama untuk membangun Jalan Gajahmada yang hancur tersebut. "Pemkab Bengkalis memang sudah mencanangkan tahun ini Jalan Gajahmada akan dibangun dengan sistem proyek multiyears dengan anggaran 200 Milyar, tetapi pelaksanannya mungkin paling tidak pertengahan tahun 2018 ini.Sementara masyarakat disana sudah menjerit, untuk itu sambil menunggu proyek multiyears, mari kita pikirkan mengambil solusi, agar jalan itu bisa kita bangun," ujar Rianto dan didukung Djoko Edi Imhar dan Tahjul Murdis.

Pada kesempatan itu salah satu pengusaha RAM Anshor mengungkapkan bahwa Jalan Gajahmada selama ini, kurang diperhatikan oleh pihak pemerintah, dan dia membeberkan bahwa kerusakan jalan tersebut didengarnya akibat dari lalulintas truk pengangkut sawit para pengusaha RAM. Sementara truk tronton yang membawa batu, semen, pasir dan lainnya, yang berkapasitas 15 ton keatas tidak dipersoalkan, apalagi kepedulian mereka tidak ada, secuil pasir atau batupun tidak pernah disumbangkan untuk jalan itu. Kalau kami dari RAM sudah tak terbilang lagi berapa biaya yang kami keluarkan setiap ada kerusakan di Jalan Gajahmada.

"Hasil panen sawit terbesar di Bengkalis adalah dari daerah Sebanga ini, dimana perharinya mencapai 2.000 ton, kalau dikalikan Rp.1.000 per Kg, berarti Rp.2 Milyar perharinya perputaran uang di Sebanga, belum lagi dari sektor lain.Kenapa selama ini pemerintah membiarkan Jalan Gajahmada rusak, yang dibangun hanya sebagian, tidak merata atau putus-putus, sementara daerah lain yang penghasilannya sedikit banyak dibangun jalan yang bagus-bagus," sindir Anshor.

Setelah banyak berdialog, akhirnya disepakati untuk membangun jalan  dengan proyek pengerasan, anggaran biaya sebesar 1,8 Milyar. Dananya diharapkan dari proposal kepada perusahaan yang beroperasi di daerah Sebanga dan dari sumbangan para pengusaha RAM yang berjumlah 25 orang  dengan sistem Rp.50.000 per truk, dan Rp.15.000 per pick up pada saat melintas muatan sawit dan diserahkan kepada orang yang telah ditunjuk.

Kemudian membentuk panitia pemeliharaan pembangunan Jalan Gajahmada untuk KM 8, 11,12, 16 dan 18 Sebanga.

Terpilihlah Ketua Panitianya Sukadi anggota dewan yang berasal dari daerah Desa Harapan Baru, Wakil Ketua Anshor, Pariadi, Deni MTS, Legimen, Simanjuntak, Sekretaris Plt Camat Mandau Basuki Rachmad, Bendahara dari PKS PT.PCR Hendrik, Bidang Keamanan Danramil, Kapolsek Mandau dan Kapolsek Pinggir, BidangTeknis Plt Kadis PUPR dan Plt Kadis Perhubungan, dan selengkapnya.

Diperkirakan yang akan dibangun jalan 1 KM, diperlukan material 4000 m2 dan alat berat disediakan oleh Plt Kadis PUPR, truk tronton diharapkan tidak melewati Jl.Gajahmada selama ada perbaikan jalan. Ditambahkan keputusan forum bahwa parit harus dibuat, dan panitia mulai besok Kamis (11/01/18) langsung mulai bekerja, dikoordinir pihak pengusaha RAM untuk pembuatan parit dengan dibacking oleh personil Polsek Mandau dan Koramil 04 Mandau-Pinggir, sementara para dewan yang hadir dalam rapat mengatakan tidak bisa ikut kelapangan, karena ada tugas ke Pekanbaru. **Julieser