Panggil Balik Tokoh Nasional ke Riau, Masyarakat Yakin Nex Gubri Jaman Now LE "Riau Bangkit"

Selasa, 26 Desember 2017

LE mendapat dukungan dari msyrakt Riau di Pilkad 2018

PELITARIAU, Inhu - Bakal calon (Balon) Gubernur Riau (Gubri) HM Lukman Edy MSi yang akrab di panggil LE, diyakini mampu membangun wilayah Provinsi Riau dari semua aspek, baik bidang ekonomi maupun pembngunan inspratruktur dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) msyarkat Riau.

Seperti yang disampaikan pemerhati sosial politik Riau asal Kabupten Inhu, Alhamran Ariawan SH MH berbincang dengan pelitariau.com Selasa (26/12/2017) menjelaskan, kalau masyarakat Riau akan memilih pemimpin (Gubrin,red) yang diyakininya memiliki kemampuan dalam semua bidang.

"Untuk saat ini masyarkat Riau meyakini kalau LE punya konektifitas dengan pemerintah pusat, bermodalkan kemampun itu, maka ketika bicara soal kue pembangunan LE itu salah satu tokoh riau yang menasional mampu membangun riau dari keterpurukan," ujar Alhamran yang juga berprofesi sebagai advokat.

"Riau bangkit" merupakan takline dari LE yang mendapat gelar Nex Gubri Jaman Now. Menurut Alhamran, LE memiliki ketektifitas yang sangat kuat dengan pemerintahan pusat, mainsetnya LE itu sudah nasional dan riau sudah miniaturnya indonesia, semua suku ada di Riau. "Kita harus akui sebagai anak watan riau LE itu sudah tokoh nasional, maka wajar masyarakat Riau memanggil balek LE untuk membangun riau," kata Alhamran.

Namun demikian, dalam pesta demokrasi riau tidak mengecilkan tokoh lain, LE sudah tepat dipanggil balek ke Riau, tetapi LE harus bertanggung jawab dengan partai pendukung menjelang pengumuman calon Gubri 2018 dan tim sukses LE harus mampu menyentuh akar rumput. "Saya lihat gerakan masyarakat sipil sudah muncul dalam memberikan dukungan untuk LE maju bertarung di Pilkada Riau 2018," ucapnya.

Pilkada Riau tidaklah sama dengan Pilkada di provinsi lain di Indonesia, sebab pagar budaya di riau kontek kemelayuan di riau sangat terjaga. "Politik indentitas kecil kemungkinan muncul di Pilkada Riau, tanah melayu tidak suka kekerasan, pagar itu sudah tertanam sejak lama," tutupnya. **ram