Melepas Sesak... Sudah Lamo Tidak

Ahad, 08 Oktober 2017

Ket : Poto Bersama, Kiri : Penampilan Tyas AG, Tengah : Khairuddin, Kanan : Darwis M. Saleh

DUMAI, Pelitariau.com - Sudah lama tidak berjumpa dan menampilkan atraksinya di kota Dumai sejumlah aktivis seni di Dumai kembali duduk bersama, dengan menggelar acara “melepas sesak” kesenian dengan atraksi tampilan seni mulai dari pembacaan sajak, monolog, celoteh dan bebual seni.

Kegiatan ini dipusatkan kedai tongkrongan  Waprews ( Warung Apresiasi ) Jl. Merdeka sabtu ( 7/9/17 ). Turut menhadiri kegiatan ini tokoh gaek seniman sastra Dumai Tuan Darwis M. SAleh, Tuan Tyas AG, Bang Agoes Budian atau Agoes S. Salam, Khairuddin Mustafa dan seniman Muda seperti Syahrul Affandi atau Ngah Aroel, David Alamsyah atau Ngah Apit dan tidak ketinggalan pula seniman wanita Jamilah Atau Young Milah, Tantri Subekti dan sejumlah seniman Dumai yang lain.

Ngah Aroel, inisiator kegiatan ini kepada Pelitariua mengatakan digelarnya kegiatan melepas sesak ini adalah sebagai upaya menggiatkan lagi kegiatan seni sastra di Dumai, menurut Ngah Aroel sudah sekian lama kegiatan seni sastra di Dumai ini vakum dan sudahnya saatnya pula dilepas sesak atau atraksi ini.

“ sekian tahun atraksi seni di Dumai ini vakum, dan saya dari kawan-kawan berupaya untuk kembali menggeliatkan kegiatan ini, dengan cara yang sederhana kongko-kongko ( duduk-duduk ) bersama kawan-kawan seniman Dumai dengan cara yang lebih kultural” katanya.

Ngah Aroel juga mengatakan, kegiatan ini juga dilaksanak dengan berbagai minim persiapan namun karena komitmen sejumlah kawan-kawan seniman Dumai kegiatan ini dapat berlangsung dengan lancar dan sesuai harapannya.

“ tidak banyak persiapan yang dapat kami lakukan dan ini merupakan kegiatan yang terpikir dan langsung dikerjakan, teirma kasih untuk seluruh dan perann kawan-kawan seniman Dumai, yang kecil yang disebut nama yang besat tak panggil gelarnya” tambahnya.

Sementara itu, Salah seorang seniman gaek Dumai Darwis mengucapkan apresiasinya kegiatan melepas Sesak ini, Darwis juga melihat sudah lama sekali kegiatan seni di Dumai ini tidak lagi dibuat, dan sudah banyak karya-karya seni tertimbun karena tidak dapat ditampilkan selayaknya kegiatan ini harus terus dilaksanakan.

“ sudah lama tidak ada kegiatan seni di Dumai, sudah banyak pula karya-karya seni itu tersimpan dan tidak dapat ditampilkan, banyak seniman Dumai yang juga tidak tampak lagi menghasilkan karya-karyanya saya berharap kegiatan ini terus berlanjut kedepannya” sambutnya.

Hal yang sama juga disampaikan Tyas AG seniman gaek Dumai yang lain, Tyas yang sudah melalang melintang di Dunia seni ini, menyampaikan ada beberapa  keunikan seni ini bagi pecinta seni, dimana daerah seni ini timbul dengan ruh-ruh nya masing-masing.

Tyas juga menyampaikan indahnya seni di negri melayu, dengan imbuhan-imbuhannya serta kata-kata melayu yang memberikan rasa untuk seni tersebut.

“ saya sudah banyak mengikuti kegiatan seni, dan seni daerah kita ( melayu ) mempunya cirri khas yang menjadi hits hingga saat ini, dengan pola-pola bahasa yang mengundang ketertarikan dan gelak tawa-tawa anak sekarang, dan itulah seni sesungguhnya yang dapat dinikmati mereka pecinta seni” katanya.

Kegiatan yang berlangsung lebih kurang selama 3 jam ini, juga disaksikan sejumlah elemen masyarakat Dumai, mulai mereka dari kalangan pelajar, mahasiswa, club motor, komunitas Dumai Reading Club yang merupakan komunitas kultural membaca di Dumai, dan beberapa komunitas seni musikal di Dumai.(bie)