Politikus PDIP Sebut Pimpinan Sidang Paripurna Bodoh

Selasa, 28 Oktober 2014

sidang DPR

PELITARIAU, Jakarta  - Sidang paripurna penetapan komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) memanas. Penyebabnya, anggota Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno menyebut pimpinan paripurna, Agus Hermanto, bodoh.

 

Ini bermula ketika Agus Hermanto menyampaikan susunan anggota komisi dan AKD dari Fraksi PPP yang diserahkan Ketua Fraksi PPP, Epyardi, dan langsung diketok palu.

 

Hendrawan saat interupsi mengaku tidak ingin mencampuri urusan internal PPP. Tapi, menurut dia, ada kesan Agus terburu-buru mengetuk palu, seolah ada dorongan inkonteksual.

"Ini kata yang tidak boleh saya katakan, kalau (pimpinan Agus) bodoh," katanya dalam paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10)

 

Menurut Hendrawan, paripurna penetapan komisi dan AKD telah dilakukan tiga kali, maka seharusnya pimpinan bisa mencarikan solusi yang akomodatif.

 

"Tolong pimpinan datang dengan resep yang jitu, solusi yang jitu," jelasnya.

 

Kalau memang belum ada solusi, semestinya paripurna tidak dipaksakan dan lebih baik dilanjutkan dengan konsultasi dan lobi-lobi kembali antar fraksi.

 

Atas penyataannya itu, Hendrawan sempat diprotes oleh sejumlah anggota dewan hingga akhirnya, sebelum menutup interupsinya ia meminta maaf dan menarik kata-kata bodoh tersebut.

 

"Tadi saya menggunakan kata bodoh tidak tepat, saya Hendrawan mencabut kata bodoh," tukasnya.

 

Sementara itu, pernyataan Hendrawan langsung disambut oleh Agus. Politikus Demokrat itu menyindir walau Hendrawan seorang profesor, namun dirinya lebih lama di parlemen sehingga lebih berpengalaman.

 

"Walau profesor di dewan, rasanya saya lebih lama dari profesor kalau tadi saya sudah menanyakan dua kali dan tidak ada intrupsi baru saya ketok, saya tidak pernah merasa buru-buru," tegas Agus sebagaimana dilansir okezone

 

Editorial: Rio Ahmad