Kenapa 200 Ribu Orang Ingin Laga Barcelona Vs PSG Diulang

Selasa, 14 Maret 2017

Pemain Barcelona melakukan selebrasi usai membobol gawang PSG.

PELITARIAU.COM - Ratusan ribu orang tak puas dengan hasil leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2016-2017 antara FC Barcelona dan Paris Saint-Germain. Mereka menuntut pertandingan diulang.
 
Pertempuran kedua tim di Camp Nou, Rabu (8/3/2017), berakhir dengan kemenangan 6-1 untuk Barcelona. Padahal, Blaugrana sempat kalah 0-4 dalam leg pertama di Parc des Princes.
 
Salah satu suporter Real Madrid, Luis Melendo Olmedo, rupanya kurang puas dengan hasil pertandingan. Lewat laman Change.org, ia melayangkan petisi agar duel Barca kontra PSG diulang.
 
Aksi Olmedo ternyata mendapat sambutan positif. Menurut laporan SBS, petisi tersebut sudah mencapai 200.000 tanda tangan pada Senin (13/3/2017). Kemenangan dramatis Barca dianggap tak lepas dari 'campur tangan' wasit Deniz Aytekin.
 
Pihak PSG menuding Deniz berat sebelah, terutama dalam memberikan dua penalti buat Barcelona setelah Neymar dan Luis Suarez dijatuhkan di kotak terlarang.
 
Tayangan ulang memperlihatkan memang ada kontak terjadi antara dua penyerang itu dengan pemain PSG dalam proses penalti. Namun, Neymar dan Suarez dituding sengaja menjatuhkan diri.
 
Lionel Messi (menit ke-50) dan Neymar (90+1') sukses mengkonversi setiap penalti menjadi gol ketiga dan kelima Barcelona. "Insiden itu sangat merusak PSG. Kepemimpinan Deniz Aytekin yang menguntungkan Barcelona," demikian bunyi petisi Olmedo.
 
"Itulah alasan saya mempertanyakan kemampuan wasit atas kesalahan serius yang dilakukan selama pertandingan. Saya menyajikan bukti kepada siapa saja yang ingin melihatnya," lanjut pernyataan tersebut.
 
Terlepas dari kontroversi wasit, comeback setelah kalah telak pada pertandingan pertama bukanlah hal baru buat Barcelona di panggung Eropa.
 
Termasuk kemenangan atas PSG, sang raksasa Catalan sudah lima kali mengalami kalah dengan kemasukan lebih dari dua gol pada laga pertama dan berhasil membalikkan keadaan dalam pertemuan kedua. **ram