Lihat Polisi Dijalan Wandi Berbalik, Kasatlantas AKP Ricky: Yang Putar Balik Mereka Tak Lengkap

Sabtu, 11 Maret 2017

Polwan yang menjabat KBO Satlantas Polres Inhu Ipda Riris Jayanti Sitorus STrK, saat memasangkan helem kepada pengguna jalan yang tidak menggunakan helem dalam oprasi simpati-siak Jum,at malam (11/3/2017) di jalan sultan Rengat

PELITARIAU, Inhu - Oprasi simpati-siak 2017 yang sudah digelar selama 11 hari berjalan lancar. Selain melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalulintas, personil Satuan lalulintas (Satlantas) Polres Inhu lebih mengedepankan upaya preventif dalam oprasi simpati-siak.

Oprasi simpati-siak yang dilakukan di tiga titik pada hari ke 11 menghasilkan 77 sanksi teguran kepada pengguna jalan, baik kepada pengedaraan roda dua maupun pengguna jalan roda empat. Tiga titik lokasi oprasi simpati-siak tersebut pertama di simpang empat Belilas Kecamatan Seberida dengan 22 sanksi teguran, titik kedua di bundara tugu patin dengan 15 sanksi teguran dan di jalan sultan Rengat depan Danauraja menghasilkan 40 teguran.

Oprasi simpatik-siak yang digelar Jum,at (11/3/2017) malam di jalan sultan rengat sekitar pukul 20.00 WIB dipimpin langsung Kasatlantas Polres Inhu AKP Ricky Michael Mandey SIK berjalan lancar, dari puluhan pengguna jalan yang terlihat ugal-ugalan namun ada pengguna jalan saat berkendara dijalan terjaring dalam oprasi simpati-siak tersebut, untuk pengguna jalan yang membahayakan dirinya saat berkendaraan dan mengancam pengguna jalan lain maka, sanksi yang diberikan adalah sanksi tilang.

Dari titik oprasi simpatik-siak jalan sultan depan danau raja, dikejauhan terdengar suara sepasang muda-mudi yang menyuruh pengemudi didepan untuk berbalik kanan dan jangan melintas, karena sudah melintasi barisan polisi yang berjaga di sepanjang jalan akhirnya sepasang pengguna jalan tersebut akhirnya terjaring.

"Wandi belok, jangan lewat nanti kena tangkap," terdengar suara dari wanita yang diboncengnya, untuk mengisaratkan lari dari sanksi yang berikan oleh poersonil yang berjaga.

Upaya pelarian wandi terhenti, ketika ada salah satu polisi yang berjaga di sudut jalan dua jalur dekat danau raja tersebut menghentikan wandi untuk lari, Wandi dihentikan dan disuruh untuk terus melintas di jalan yang polisi sedang melakukan oprasi simpatik-siak meski pengemudi dan yang dibonceng tidak menggunakan helem standar.

"Jangan lewat sana, kenapa tadi berbelok, mana helem dan surat-rurat kendaraan" ujar Polwan Ipda Riris yang ikut dalam oprasi simpatik-siak menyapa pengguna jalan tersebut.

Terlihat gugup pengemudi sepeda motor yang bernama wandi tersebut mengaku, kalau helem dan surat-surat kendaraannya tertinggal. Dia juga mengaku hanya berjalan-jalan sebentar mencari sesuatu.

"Saya tinggal di desa sei-beringinbuk," ujar wandi yang juga menjelaskan kalau dirinya juga tercatat sebagai siswa salah satu SMA di kota Rengat.

"Begini saja, kamu jemput helem standar dua unit, kamu jemput surat-surat kendaraan kamu, nanti kembali lagi," ujar Polwan Riris.

Setelah lebih dari 1 jam, akhirnya Wandi bersama temannya kembali lagi, membawa dua buah helem standar dan surat kendaraannya. "Sini saya pakaikan helemnya, sekarang walau malam atau siang, kamu kalau berkendaraan sepeda motor gunakan gelem ya," pesan Polwan Riris.

Usai melakukan oprasi simpati-siak di jalan sultan Rengat depan danau raja, kasat Lantas Polres Inhu AKP Ricky Michael Mandey SIK berbincang dengan pelitariau.com menjelaskan, kalau, oprasi simpati-siak 2017 yang dilakukan sejak tanggal (01/3) sampai dengan (21/03) mendatang menerapkan upaya preventif.

"Hasil dari oprasi simpatik-siak 2017 ini, kami harapkan semoga pengguna jalan di wilayah Kabupaten Inhu lebih memiliki dalam berlalulintas dan mentaati atura," ujar AKP Ricky.

Dalam oprasi simpati-siak 2017, kata Kasat, pihaknya lebih kepada sanksi teguran kepada
lalulintas yang dalam batas kewajaran. Namun demikian pihaknya tetap mengedepankan uu nomor 22 tahun 2009 tentang lalulintas dalam memberikan sanksi. "Yang putar balik saat kita oprasi simpati-Siak, berarti mereka tidak lengkap dan sadar sudah melalnggar peraturan lalulintas," ujar kasat.

Dalam oprasi simpatik-siak 2017, ada 4 tim yang dibetuk dalam mensukseskan oprasi simpatik-siak hingga tanggal (21/3/) mendatang, tim pertama adalah dari tim Preventif, yang bertugas mensosialisasikan tirtib berlalulintas, baik di pusat keramaian seperti pasar dan terminal hingga ke sekolah-sekolah SMA yang ada di Inhu.

Tim kedua adalah, tim yang melakukan patroli di wilayah Inhu dalam melakukan pengawasan tertib berlalulintas di jalan raya, pengaturan lalulintas dilokasi yang dianggap rawan terjadinya kecelakaan lalulintas. Ketiga adalah tim Gapenegakan hukum (Gakum) yang memberikan sanksi tilang kepada pengguna jalan yang melakukan pelanggaran berat.

Sedangkan tim yang keempat adalah tim dari Banops, dimana tim ini terdiri dari Provos dan tim kesehatan, kehumasan dan urusan umum lain yang memberikan fasilitas dalam mendukung pelaksanaan oprasi simpati-siak 2017 di Inhu. **Zp/jason