Polisi Bisa Menekan Jumlah Tindak Pidana, Melihat Aksi Polres Inhu 2016

Rabu, 04 Januari 2017

Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni SIK didampingi Para Kabag dan Kasat menyampaikan perkembangan dan jumlah tindak pidana yang ada di wilayah hukum Polres Inhu

PELITARIAU, Inhu - Tindak pidana yang terjadi di Wilayah Hukum Polres Indragiri Hulu (Inhu) secara keseluruhan mengalami penurunan jika di bandingkan berbagai macam kriminal di tahun 2015-2016.
 
Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni SIK menyampaikan dalam press realese yang diadakan di ruang Adi Pradana Polres Inhu Selasa (3/1/2017) menjelaskan, kalau dari keseluruhan jenis tindak pidana yang terjadi, beberapa  tindak pidana kejahatan ada yang mengalami peningkatan dan juga yang mengalami penurunan jika dibandingkan kejadian tindak pidana tahun 2015-2016 di wilayah Kabupaten Inhu.
 
Tindak pidana penipuan yang pada tahun 2015 terdapat 37 kasus, namun mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2016, tindak pidana pencurian dengan kekerasan (Curas) yang mana pada tahun 2015 terdapat 26 kasus menjadi 28 kasus pada tahun 2016 juga dengan tindak pidana pembunuhan 4 kasus pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 5 kasus pembunuhan pada tahun 2016.
 
Namun, berbeda dengan kasus pemerkosaan yang mana pada tahun 2015 terjadi 7 kasus mengalami penurunan menjadi 3 kasus pada tahun 2016, tindak pidana curanmor juga mengalami penurunan yang mana pada tahu 2015 mencapai 113 kasus menurun menjadi 100 pada tahun 2016.
 
Dari 10 Polsek yang berada di wilayah hukum polres Inhu, Polsek Pasir Penyu dan Rengat Barat berhasil dalam menekan angka kriminal diwilayah hukum polseknya masing-masing.
 
Seperti pada tahun 2015 sebanyak 115 jumlah tindak pidana (JTP) yang ditangani Mapolsek Pasir Penyu 70 diantaranya dapat diselesaikan, mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2016 ada sebanyak 88 JTP, 57 diantaranya dapat diselesaikan di bawah kendali Polsek Pasir Penyu.
 
Sama halnya dengan Polsek Rengat Barat yang juga berhasil menekan angka JTP yang mana pada tahun 2015 terjadi 93 kasus mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 60 kasus. ** Sandromen