Dengan Alat Terbatas BPBD Meranti Berhasil Tekan Angka Karlahut Tahun 2016

Kamis, 29 Desember 2016

Dengan Alat Terbatas BPBD Meranti Berhasil Tekan Angka Karlahut Tahun 2016

PELITARIAU, Meranti- Baru baru ini BPBD KAbupaten Kepulauan Meranti berhasil raih 2 (dua,red) penghargan karena berhasil menekan angka kebakaran hutan dan lahan (Karlahut) di Kabupaten Meranti mencapai 70-80 persen ditahun 2016.

Pencapaian tersebut tentunya membuat bangga kabupaten Kepulauan Meranti, pasalnya dengan lusa wilayah kabupaten kepulauan meranti yang terbagi menjadi pulau pulau, dan di bentangi lautan tentunya membuat sedikit sulit dalam menekan angka karlahut. Meski dengan peralatan yang terbats namun BPBD Kabupaten Meranti berhasil menekan angka karlahut yang mana pada tahu 2014 sempat tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Meranti, Edy Afriza kepada wartawan Kamis (29/12/16) bahwa peralatan yang digunakan oleh BPBD Meranti saat ini 80 persen masih pinjam pakai dari BNPB yakni berupa 3 Set Mesin Pompa, 2 Unit Mobil Damkar satu diantaranya peninggalan Bengkalis, dan satunya lagi merupakan pengadaan tahun 2012. Mobil Damkar itu bukan sepenuhnya milik BPBD tetapi dipakai bersama-sama dengan Dinas Pemadam Kebakar untuk mengatasi kebakaran di Kabupaten, selain itu 1 Unit Perahu Karet, Selang Pompa dan 1 Unit Motor Trail.

Idealnya menurut Edi Afrizal untuk menunjang operasional setidaknya harus ada penambahan lagi Mesin Pompa Air, Alat Transportasi untuk memobilisasi personil kelokasi kebakaran, Kapal atau Speedboat, Sepeda Motor Gerobak Kaisar, serta penambahan 3 Unit mobil Damkar dan penambahan Sepeda Motor Trail. Selain itu kondisi gedung kantor yang sangat tidak representatif (Bangunan Kayu Eks Dinas PU.red) juga perlu menjadi perhatian. 

Selain itu juga masalah kurangnya personil, saat ini BPBD Meranti hanya memiliki 30 Personil yang busa diturunkan kelapangan dan dari jumlah itu belum ada satupun yang memiliki keahlian khusus menghadapi kebakaran lahan dan kebencanaan. Personil ini juga bertugas untuk mengatasi kebakaran yang terjadi didalam Kota.

"Susahnya jika terjadi kebakaran secara bersamaan (di Kota dan Karlahut) maka personil tidak cukup," ucap Kalaksa BPBD Meranti. 

Jika sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BPBD Meranti telah ideal, Kalaksa BPBD Meranti Edi Afrizal optimis dapat menekan angka Karlahut yang terjadi di Kabupaten Meranti, sesuai dengan komitmen Bupati Meranti Drs. H. Irwan M.Si dan Gubernur Riau H. Arsyasjuliandi Rachman.Meski untuk mencapai ideal dibutuhkan dana yang tidak sedikit namun ia berharap bantuan dapat diberikan secara bertahap. 

"Harapan kita dari bantuan yang diberikan oleh BPBD Riau dan BNPB Pusat dapat mengoptimalkan kinerja personil dilapangan, untuk itu kita sangat mengharapkan dukungan itu dan dapat diberikan secepatnya, semoga kedepan Riau khususnya Kabupaten Meranti dapat terbebas dari bebas Karlahut," pungkasnya mengakhiri.***ek