Korban DBD di Rohul Berjatuhan, Awas Penipuan Penjualan Abate

Sabtu, 10 Desember 2016

Bubuk abate diberikan oleh Diskes Rohul secara geratis kepada masyarakat

PELITARIAU, Rohul - Ditengah meningkatnya penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan tingginya curah hujan Dinas kesehatan (Diskes) Rokan hulu (Rohul) menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap sejumlah oknum yang melancarkan aksinya dalam penawaran dan penjualan bubuk abate pembunuh jentik-jentik nyamuk.
 
Demikian dikatakan Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) Rohul, Drg Grifino, dikonfirmasi pelaitariau.com melalui Kepala seksi (Kasi) Promosi Program, H Nana Sumpena‎. "Atas informasi dari RSUD Rohul, penderita penyakit DBD sudah memakan korban jiwa," kata Nana Kamis (08/12/2016) kemarin.
 
Dikatakannya, warga harus menolak untuk membeli paket abate obat untuk membunuh jentik-jentik yang ditawarkan dari sejumlah oknum tersebut. Bisnis gelap penjual abate campuran digencarkan oleh orang yang bertanggung jawab.
 
"Oknum mulai mengambil keuntungan dengan menawarkan paket bubuk abate secara Door To Door. Sejumlah paket abate yang disita dari oknum dan dijual perpaket kepada masyarakat adalah Abate campuran, yang dijual seharga Rp10.000 sampai Rp20.000", Ungkap Nana.
 
Diterangkannya, untuk 1 paket bubuk abate  yang terdiri dari dua sampai 3 Pac, dijual seharga Rp10.000 sampai Rp20.000 per paket. Dalam kinerjanya, oknum datangi rumah-rumah warga, dan setiap rumah diwajibkan untuk membeli dengan alasan perintah dari Dinkes dan Puskesmas.
 
Dari penyebab DBD, Dinkes Rohul gencar mensosialisasikan peningkatan pelaksanaan 3M Plus untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk penyebab DBD. Untuk menyikapi bisnis gelap penjual abate campuran yang mengatasnamakan Dinkes Rohul, 
Nana menyatakan, bahwa Dinkes tidak pernah memperjualbelikan obat untuk pembunuh jentik nyamuk. Justru sebaliknya, bubuk abate sudah disediakan banyak dan dibagikan ke Puskesmas untuk diberikan gratis ke masyarakat.‎
 
"Bila masyarakat ingin bubuk abate, mintalah di Puskesmas, dan apabila bubuk abate habis, masyarakat dapat langsung datang ke Dinkes untuk memberikannya secara gratis", Terangnya.**Hendra