Aksi 212 Kaitanya Dengan Wirosableng

Kamis, 08 Desember 2016

Pemeran sinetron laga Wiro Sableng, Ken ken. sumber foto Torto

PELITARIAU, Cianjur - Pelbagai pemberitaan aksi demonstrasi 212 membuat Wiro Sableng dengan sendirinya mencuat. Karakter pendekar rekaan Bastian Tito itu memang terkenal dengan angka 212. Julukannya: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.

Bastian Tito sudah wafat. Pemeran Wiro Sableng versi sinetron, Ken Ken, masi ada. Tapi Ken Ken tidak lagi beredar di layar kaca. Seakan menapaktilasi cerita Wiro Sableng yang memang digembleng di Gunung Gede, ia kini menetap di kaki Gunung Gede, di Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur.

Untuk mencapai rumahnya, kami harus melewati jalanan berbatu dan menanjak. Akibat hujan di pagi hari, tanah merah menjadi licin dan becek dan mobil yang kami tumpangi kepayahan. Mobil pun kami parkir di bawah.

Seperti penelusuran Tirto, setelah berjalan 100 meter lebih, terlihat sebuah rumah panggung yang di sana sini terlihat lapuk kayunya. Dari dalam rumah, seorang pria tinggi besar memanggil. Meski pintu depan terbuka, ia meminta kami memutar lewat pintu belakang. Teras depan rumah itu memang terlihat keropos.

“Selamat datang di padepokan saya,” kata si empunya rumah.

Rumah Ken Ken bukanlah padepokan silat atau padepokan supranatural. Sejak delapan bulan lalu, ia mengambil alih bangunan lapuk ini beserta lahan tidur seluas hampir 6 hektar di sekitarnya. Ken Ken kembali ke Gunung Gede bukan sebagai pendekar, namun sebagai petani yang bercocok-tanam aneka sayuran. **prc.