Gelombang Tinggi Hantam Pesisir Pulau Rangsang Meranti

Selasa, 21 Oktober 2014

Abrasi di pulau Rangsang Meranti

PELITARIAU, Selatpanjang- Musim angin utara di Selat Malaka sangat mengancam ketahanan pesisir pantai Pulau Rangsang, Pulau Merbau dan Pulau Padang di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Gelombang tinggi yang disebabkan hembusan angin kencang itu mengakibatkan abrasi di tiga pulau itu.


Kadarsiono, salah seorang warga Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat, Selasa (21/10) mengatakan, setiap tahun saat musim angin utara, gugusan pulau terluar di Indonesia ini menjadi sasaran gelombang tinggi yang bergerak dari arah selatan.

"Luas pulau ini semakin berkurang setiap tahunnya akibat gerusan air laut. Abrasi disebabkan karena tidak adanya pohon perisai pulau seperti pohon bakau, pohon api-api dan sejenisnya di sebagian besar pesisir pantai," ujarnya.

Dikatakannya, pulau tempat tinggalnya ini seakan jauh dari perhatian pemerintah, padahal menurutnya, Pulau Rangsang adalah salah satu Pulau terluar Indonesia di Kabupaten Kepulauan Meranti, yang langsung berbatasan dengan perairan negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Menurutnya, tingkat abrasi yang terjadi di pesisir pantai Pulau Rangsang masih diluar perhatian ekstra pemerintah, gerusan abrasi per tahun bisa mencapai 15 meter, maka seharusnya sudah ditetapkan sebagai daerah awas abrasi dan sudah ada penanggulangan serius oleh pemerintah.

Ditambahkannya, sudah banyak harta masyarakat yang amblas bersamaan dengan abrasi pantai, seperti rumah, lahan pertanian dan perkebunan, infrastruktur jalan dan jembatan juga ikut hanyut. Hanya korban jiwa saja yang belum pernah terjadi.

"Kami tidak mau lagi kerugian dalam bentuk apapun terjadi akibat dari dampak abrasi ini, kami berharap suatu saat nanti solusi pencegahan secara nyata dilakukan pemerintah agar bencana abrasi tidak lagi menghantui masyarakat di Pulaun Rangsang," harapnya. (kor. nto)

 

Editorial: Rio Ahmad