Tolak Bala, Pemkab Siak Gelar Kegiatan Keagamaan Ghatib Beghanyut

Sabtu, 19 November 2016

Ghatib Beghayut diatas Ferry besar Belantik,

PELITARIAU, Siak - Pemerintah Daerah Kabupaten Siak dan Lembaga Adat Melayu (LAM) Siak menggelar Masjlis Pengajian Ghatib Beghanyut pada malam Jum'at sekitar pukul 19:30 wib setelah Ba'da Isa, yang diselenggarakan di Pelabuhan Lasdap, (18/11/16).

Acara tersebut serangkaian kegiatan adat budaya Melayu yang bernuansa Islami dilakukan setiap tahun tepatnya pada bulan Safar, bertujuan untuk mensucikan suatu Daerah dari Perbuatan Dosa yang telah dilakukan manusia.

Awal dari kegiatan tersebut dengan pembacaan ayat Suci Al Qur'an, yang bermaksud untuk mendapatkan keredhohan dari Allah SWT di kegiatan yang diselenggarakan.

Dalam kegiatan tahunan yang bernuansa Islami tersebut, hadir juga Ketua Majlis kerapat Adat Melayu Riau Kabupaten Siak Zulkifli,  Forkompinda Kabupaten Siak, Dewan Pengurus Lembaga Adat Melayu Kabupaten Siak, Pejabat Lingkungan Kabupaten Siak, beserta para tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten Siak.

Seperti yang diutarakan oleh Pemangku Adat LAM Siak Zulkifli, ia mengajak kepada yang hadir agar kiranya bisa khusyuk dalam melantuni pujian terhadap asma-asma Allah SWT.

Ghatib Beghanyut umpamo membesihkan teluk dagi kapo, mengikis selambo dagi pelanto, mengibas abuk dagi sento, menguak hamo dagi mejo, dan membuang semuo yang tak elok ke bebagai penjugu petalo.

"Maka dengan itu marilah kita suluh dan cuci negeri ini dari berbagai yang tidak senonoh dan segala yang tidak patut,"ujarnya.

Hal Senada disampaikan oleh Datok Setia Amanah gelar dari Bupati Siak Drs H Syamsuar M.Si menjelaskan di awal pembukaan, Ghatib Beganyot merupakan kegiatan Adat dari turun temurun sebagai tolak bala dan harus diwariskan kepada generasi muda untuk membangkitkan kembali budaya asli Siak.

Ghatib beranyut adalah kegiatan dzikir yang dilakukan di atas perahu, dan seiring derasnya arus sungai Siak membuat perahu hanyut.

Istilah Ghatib beghanyut merupakan kalimat dari dua unsur kata, Ghatib merupakan orang alim bersama rombongan hanyut di atas perahu.

"Khatib Beghanyot merupakan kegiatan agama, sakral, dan religius, karena bukan sembarangan kita beghanyut melainkan berzikir kepada Allah SWT, agar negri kita dilindungi oleh Allah SWT, disayangi oleh Allah SWT dan selalu dilimpahkan nikmatnya kepada Negri Istana,"terangnya.

Sementara itu ia menjelaskan kegiatan tersebut tidak banyak di Indonesia, maka dari sebab itu dengan adanya kegiatan tersebut bisa menjadi salah satu contoh yang ditularkan untuk objek wisata yang agamis untuk selalu mengingat Allah SWT.

"Semoga apa yang kita hajatkan ini, Negeri kita terhindar dari segala musibah dan dijauhkan dari marabahaya, dan semoga juga masyarakat diberi kemurahan rezeky, cucuran rahmat, nikmat, serta disayangi Allah SWT" lanjutnya.

Diakhir penutupan, Syamsuar penuh harap mengatakan dengan adanya kegiatan ini setiap tahunnya diredhoi oleh Allah SWT.

Dari pantauan Pelitariau.com, Kegiatan tersebut para peserta yang mengikuti doa dan dzikir bersama menggunakan Ferry besar Belantik, yang dimulai dari Pelabuhan LASDAP menuju arah sungai pinang Daerah  Sungai Belantik.***(baim)