Hujan Deras Sebabkan Banjir Bandang di Tulungagung Jawa Timur

Senin, 14 November 2016

Banjir Bandang di Tulungagung

PELITARIAU, Jakarta - Bencana banjir bandang kembali melanda sedikitnya lima desa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Pada Minggu (13/11) hujan deras mengguyur daerah hulu dan Kabupaten Trenggalek, yang memicu peningkatan debit sungai-sungai setempat.

Tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan berarti akibat banjir, namun sejumlah akses jalan raya, perkampungan serta sejumlah areal persawahan/perkebunan terendam air.

"Hujan turun sejak tadi malam dan menyebabkan permukaan air sungai-sungai naik, mungkin dampak banjir kiriman dari wilayah Trenggalek," kata Khusainudin, warga Desa Bantengan, Kecamatan Bandung dikutip Antara.

Informasi dari beberapa sumber warga dan perangkat desa, ada lima desa di dua kecamatan yang terdampak banjir bandang kiriman dari Trenggalek itu, yakni Desa Bantengan, Nglampir, Talun Kulon Kecamatan Bandung serta Desa Siyoto Bagus dan Tulungrejo, Kecamatan Besuki.

Akibat dari terjangan banjir juga membuat akses jalur dari Tulungagung menuju ke pantai Prigi Trenggalek terganggu. Air dengan ketinggian antara 30 centimeter hingga 50 centimeter menggenangi jalan di wilayah itu.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan PMK Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung Nadlori Alwi menyatakan banjir bandang tersebut dipicu luapan air sungai Karangtuwo, yang kemudian meluber hingga pemukiman penduduk sekitar.

"Daerah tersebut merupakan langganan banjir, apabila terjadi hujan dipastikan terjadi banjir," katanya.

Nadlori mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan instansi terkait akan permasalahan banjir tersebut yang terjadi di setiap tahunnya guna mencari solusinya.

Ia menyatakan, bencana banjir yang terjadi saat ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun materi.

Namun diakuinya aktivitas keseharian warga sempat terganggu.

"Untuk korban jiwa maupun materi tidak ada atau nihil. Banjir hanya mengganggu akses jalan menuju wisata Prigi dan aktivitas warga terganggu," ujarnya.***(prc)