Kanal

Daftar Pemilih Sementara Pilkada DKI Capai 7,1 Juta Pemilih

PELITARIAU, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Jakarta selesai merekapitulasi daftar pemilih sementara Pilkada 2017. Secara keseluruhan, ada sekitar 7,1 juta warga DKI Jakarta yang akan menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan calon gubernur dan calon wakil gubernur.

Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilaksanakan di Hotel Acacia, Rabu malam (2/11), sebanyak 7.132.856 warga DKI tercatat terdaftar sebagai pemilih, dengan total tempat pemungutan suara (TPS) sementara yang ditetapkan mencapai 13.067.

Pemilih terbanyak berada di Jakarta Timur, dengan jumlah 1.989.106 orang untuk 3.681 TPS. Diikuti oleh jumlah pemilih di Jakarta Selatan yang mencapai 1.599.920 jiwa di 3.033 TPS.

Adapun, Jakarta Pusat mencatat 757.898 orang terdaftar sebagai pemilih di 1.237 TPS, 1.099.169 pemilih di 2.142 TPS Jakarta Utara, dan 1.669.351 pemilih di 2.934 Jakarta Barat. Terakhir, di Kepulauan Seribu terdapat 17.412 pemilih untuk 44 TPS.

Daftar Pemilih Sementara ini bakal diumumkan kepada masyarakat pada 10-19 November nanti. Pengumuman akan ditempel di kantor kelurahan dan rukun warga. KPU mengimbau, warga yang belum terdaftar untuk melapor ke petugas KPU di kelurahan setempat.

Jika dibandingkan dengan Daftar Pemiih Sementara pada pemilihan presiden yang sebanyak 8,2 juta, pemilih terdaftar pada pemilihan gubernur ini lebih sedikit. Salah satu penyebabnya dipicu banyaknya warga ibukota yang berpindah tempat tinggal akibat penggusuran.

Masyarakat yang pindah itu tak terdata di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Komisioner KPU DKI Dahliah Umar mengatakan, saat melakukan pencocokan dan penelitian (coklit), petugas KPU kerap menemukan data warga yang sudah tidak menempati kediaman lamanya.

“Jadi, kalau dalam data itu ada (identitas penduduk), tetapi begitu kami temui rumahnya sudah digusur, sudah pindah atau sudah dijual, atau sudah tidak ada lagi orangnya itu. Ya, harus dihapus, karena yang bersangkutan tidak bisa ditemui atau tidak bisa dikonfirmasi,” tutur dia dikutip CNN Indonesia.

Selain faktor perpindahan tempat tinggal akibat penggusuran, KPU juga menemui banyak penduduk yang telah wafat, namun masih terdata di Daftar Penduduk Potensial Pemilih pada Pemilu (DP4).

Jumlah penduduk yang meninggal dan berpindah tempat tinggal bahkan disebut lebih banyak dibandingkan para pemilih baru dalam Pilkada 2017. Karena faktor itu, jumlah pemilih di Pilkada ibukota, awal Februari mendatang diperkirakan menurun.

“Jadi, identitas yang dihapus itu lebih dari 300 ribu, karena kemudian banyak juga warga yang belum terdaftar kemudian kita data lagi dan muncul-lah angka sekitar 7,1 juta (pemilih dalam DPS),” pungkasnya.***(r 19)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER