Kanal

Etnis Tionghoa Titip Kebhinekaan Jakarta Kepada Agus-Syilvi

PELITARIAU, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni kembali bergerilya mencari dukungan untuk memenangkan Pilkada 2017 di DKI Jakarta. Setelah lama berkutat mencari dukungan warga berbasis Islam, kali ini yang menjadi incaran adalah suara dari warga etnis Tionghoa.

Agus dan Sylvi menemui sekaligus memperkenalkan diri ke khalayak keturunan Tionghoa di Vihara Avalokiteshvara yang terletak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat, Rabu (19/10).

Di sana, rombongan Agus-Sylvi mendapat sambutan berbeda dari yang pernah mereka dapat saat berkunjung ke organisasi masyarakat berbasis Islam seperti Nadlatul Ulama dan Muhammadiyah.

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta itu disambut dengan lagu etnis Betawi saat memasuki vihara. Bau dupa yang dibakar menjadi "pemanis" lain dari sambutan itu.

Entah kebetulan atau tidak, kehadiran Agus dan Sylvi ke vihara tersebut bertepatan dengan waktu di mana pengunjung vihara serang ramai-ramainya. Pengunjung vihara, baik laki-laki ataupun perempuan sontak mengeluarkan ponselnya untuk mengabadikan momen kedatangan Agus-Sylvi.

Kondisi saat Agus dan Sylvi datang memang sedikit menarik perhatian karena di satu sisi pengunjung ada yang ingin berfoto, tapi di sisi lain banyak juga pengunjung yang tetap melaksanakan ibadah.

Tak ingin mengganggu aktivitas ibadah itu, rombongan Agus dan Sylvi lantas langsung dibawa ke lantai empat vihara untuk melakukan pertemuan dengan para tokoh Tionghoa di DKI Jakarta.

Titip Kebhinekaan Jakarta

Bukan vihara sembarangan. Itulah kesan yang didapat CNNIndonesia.com saat memperhatikan seisi vihara. Pasalnya, di sejumlah lokasi, terdapat banyak foto para pengurus vihara dengan tokoh-tokoh terkenal Indonesia. Tercatat tokoh nasional seperti Prabowo Subianto hingga Hidayat Nur Wahid pernah berkunjung ke vihara tersebut.

Satu foto yang menarik perhatian adalah adanya foto Susilo Bambang Yudhoyono yang notabene adalah ayah kandung dari Agus Yudhoyono. Entah kebetulan atau tidak, saat Agus mampir ke vihara itu foto-foto sang ayah masih terpampang di sudut ruangan.

Sampai di lantai 4, Agus dan Sylvi sudah ditunggu oleh para tokoh. Salah satu tokoh yang menunjukkan batang hidungnya adalah Lieus Sungkharisma. Lius diketahui merupakan tokoh yang sangat anti dengan kepemimpinan gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Forum perkenalan pun terjadi saat Suhu Dutawira membuka acara. Dia menegaskan bahwa tokoh-tokoh yang hadir sudah menganggap Agus-Sylvi sebagai sahabat atau dalam bahasa Tionghoa disebut hopeng.

Lantaran sudah dianggap sebagai hopeng, tokoh-tokoh etnis Tionghoa itu menitipkan "kebhinekaan" Jakarta pada Agus dan Sylvi. Mereka berharap keseimbangan hidup di DKI Jakarta bisa dijaga jika Agus dan Sylvi menang di Pilkada DKI.

"Kami titipkan kebhinekaan Jakarta ke Agus dan Sylvi, itulah kenapa muncul kata-kata hopeng atau sahabat," kata Dutawira.

Kehadiran Agus dan Sylvi di vihara sekaligus memperlihatkan manuver keduanya dalam mencari dukungan dari semua elemen masyarakat. Anggapan itu secara samar-samar diamini oleh Agus yang menyatakan bahwa dia dan Sylvi menjunjung tinggi rasa saling menghormati terhadap sesama umat beragama.

Agus beranggapan bahwa meskipun Jakarta terdiri atas keyakinan yang berbeda rasa saling menghormati dan peduli harus tetap diutamakan.

Memang, tak ada ungkapan jelas apakah para tokoh yang hadir di Vihara Avalokiteshvara mendukung Agus-Sylvi atau tidak. Namun dengan dititipkannya "kebhinekaan" itu maka potensi dukungan bagi Agus-Sylvi terlihat cukup besar. ***(r 19/prc)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER