Kanal

6 Qori dan Qoriah Didiskualifikasi, Meranti Mundur dari MTQ Riau

PELITARIAU, Pekanbaru - Kafilah asal Kabupaten Kepulauan Meranti dipastikan batal mengikuti MTQ tingkat Propinsi Riau ke  XXXV di Pekanbaru. Pasalnya, sebanyak 6 qori dan qoriah asal Kabupaten termuda itu didiskualifikasi oleh panitia seleksi dengan alasan identitas tidak lengkap dan alasan yang tidak masuk akal lainnya.

Atas kekecewaan itu, kafilah Kepulauan Meranti kompak memboikot MTQ ini dan sudah melayangkan surat pengunduran diri dan kemungkinan besar Kafilah Kepulauan Meranti akan pulang dan tidak mengikuti ajang pembacaan Al Quran itu.

Adapun 6 qori dan qoriah asal Kepulauan Meranti yang didiskualifikasi adalah Abdur Rohim cabang khot dengan alasan karena pernah mengikuti MTQ tingkat Provinsi Kepri, Arlina cabang Qiraah dengan alasan karena hanya menggunakan surat keterangan dari Disdukcapil karena blangko e KTP nya belum tersedia.

M. Safwan asal Teluk Ketapang dan Siti Nuraini asli Selatpanjang cabang tilawah anak-anak, dengan alasan NIK ganda, M Faisal cabang tahfiz quran 20 Juz dengan alasan NIK ganda, dan Sri Rahayu Safitri anak asli dari Tanjung Samak yang saat ini belajar di Quran Center Batam dengan alasan NISN tidak terdaftar online.

Sekretaris LPTQ Kabupaten Kepulauan Meranti, Zulkhairil, mengungkapkan rasa kekecewaan terhadap sikap panitia pelaksana.

Zulkhairil mengatakan setelah perhelatan MTQ tingkat Kabupaten Kepulauan Meranti di Selatpanjang mereka langsung mendaftarkan 35 peserta dari berbagai cabang yang dipertandingkan. Diakuinya memang sempat ada beberapa yang harus diperbaiki, dan itu didapatkan pada tanggal 30 September 2016, tapi telah dilakukan perbaikan.

Pada tanggal 3 Oktober 2016, lanjut Zulkhairil LPTQ Meranti mendapat kabar bahwa 6 dari 35 peserta yang merupakan anak asli Meranti didiskualifikasi.

"Dapat kabar itu, tanggal 5 kami bertemu panitia berupaya mencari jalan penyelesaian agar 6 anak asli Meranti itu bisa ikut," kata Zulkhairil, Minggu (9/10/2016).

Rupanya, panitia seleksi terus bersikeras agar peserta yang jelas-jelas anak asli Kabupaten Kepulauan Meranti itu tidak diikut sertakan di MTQ Propinsi Riau itu. LPTQ Kepulauan Meranti  terus berusaha mencari jalan penyelesaian hingga, Sabtu (8/10/2016), namun tidak ditemukan titik terang.

"Kita kasihan mereka yang didiskualifikasi ini menangis terus, kita tidak tega melihatnya. Padahal kita memakai qori dan qoriah asli Kepulauan Meranti. Sedangkan tuan rumah memakai qori asal Medan yakni M Subhan cabang kontemporer putra dan qoriah asal Kepulauan Meranti, Ainu Dhuha cabang tilawah remaja putri. Sedangkan qori asal Kepulauan Meranti lainnya yakni Seno Wijaya cabang kaligrafi dekorasi dipakai Kabupaten Kampar. Kita tidak mempermasalahkan hal itu, " kata Zulkahiril.

Sebelumnya, Zulkhairil mengatakan bahwa pendaftaran peserta sistem online ini bagus untuk memblock peserta impor dari daerah luar.

Hal itu juga ditegaskan Gubri H Arsyadjuliandi Rachman ketika membuka MTQ XLI Kabupaten Bengkalis di Tanjungmedang, Rupat Utara. Saat itu Andi Rachman perhelatan MTQ XXXV bulan Oktober 2016 ini tidak boleh diimpor dari daerah lain.

Jika ada, kata Andi, panitia penyelenggaran diminta mendiskualifikasikan kalau ada daerah yang mengirim utusan ternyatan bukan anak tempatan. Namun, yang terjadi panitia juga ikut mendiskualifikasikan anak asli kabupaten termuda di Riau.***(r 10/hrc)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER