Kanal

Kunjungi Rohil, Nazir Foead Akan Coba Lahan Gambut Untuk Budidaya Pertanian

PELITARIAU,Rohil- Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia (RI), Nazir Foead jumat, (2/9) mengunjungi Kabaupaten Kabupaten Rokna HIlir (Rohil). Dalam kunjungan BRG untuk melihat dan mencari solusi bagaimana untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan di Rokan Hilir tersebut.

 

"Untuk tahun pertama di Riau restorasi lahan gambut dilakukan di Kepulauan Meranti. Namun, kami sedang merancang kegiatan yang sama di kabupaten, kota lainnya seperti di Dumai, Bengkalis dan Rohil sendiri, karena lahan gambut tiga daerah ini juga perlu direstorasi," ucap kepala Badan Restorasi gambut RI, Nazir Foead kepada wartawan Pelitariau.com, jumat (2/9).

 

Nazir menyebutkan, disela-sela kunjungan Kepala BRG tersebut, Kepala BRG melakukan dialog bersama Bupati Rohil Suyatno, Wakil Bupati Jamiludin, Kapolres Rohil AKBP Hendry Posma Lubis dan Dandim 0321/Rohil Letkol Arh Bambang Sukisworo, di Mes Pemda Bagansiapiapi.

 

Restorasi lahan gambut, menurut dia, memang harus dilakukan agar lahan tidak mudah terbakar. Bahkan program tersebut dapat mendongkrak perekonomian sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga harus ditindaklanjuti (follow up).

 

"Kami sudah menerima berbagai aspirasi, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Dandim dan Kapolres. Masukan ini akan kami follow up di Jakarta," terangnya.

 

Untuk itu, Restorasi Gambut juga akan membuat program yang pada intinya masyarakat dibantu oleh pemerintah dalam melakukan kegiatan restorasi dan budidaya pertanian lahan gambut, sehingga pengelolaan lahan berimbang antara perusahaan dan masyarakat.

 

"Makanya, dalam pertemuan ini kami catat daerah mana saja yang pantas di follow up lebih lanjut dengan tujuan agar nantinya masyarakat mendapatkan hak pengelolaan hutan desa," cetusnya.

 

Bupati Rohil Suyatno juga mengatakan, pemerintah daerah Rohil sangat berharap kepada pemerintah untuk segera mencari solusi, mengingat lahan gambut di Rohil sangat luas.

 

"Beliau sudah menyebutkan, akan mencari solusi. Apakah nanti akan mencari investor agar lahan gambut yang tidak produktif itu bisa dijadikan nilai ekonomi yang nantinya bekerjasama dengan masyarakat tempatan. Nanti kita lihat saja programnya seperti apa, apakah dilahan gambut itu ditanami keladi, nenas, sagu, ini salah satu gambarannya," katanya, menanggapi Nazir Foead.

 

Namun, dia menyatakan bahwa lahan gambut yang terbentang luas tersebut harus diberdayakan dan mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, selain mengharapkan agar ke masa depan tidak ada lagi persoalan kebakaran lahan dan hutan.

 

"Ini harapan pemerintah, pemprov dan pemkab. Namun, yang terpenting mari sama-sama menjaga, menghimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat baik itu perorangan maupun kelompok, termasuk perusahaan agar tidak lagi membakar lahan sembarangan, karena ini akan menjadi malapetaka setiap tahun yang kita rasakan," ujarnya.***Jr


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER