Kanal

Buntut Pemukulan Guru, Ribuan Siswa SMKN 2 Demo Kantor Polisi

PELITARIAU, Makassar – Buntut pemukulan guru, ribuan siswa SMKN 2 Makassar berunjuk rasa di Mapolsek Tamalate, Kamis 11 Agustus 2016. Menuntut agar orang tua siswa pelaku pemukulan terhadap guru dihukum seberat beratnya. Para siswa juga meminta agar anak orang tua pelaku pemukulan dikeluarkan dari sekolah.

Adnan Achmad (38 tahun) orang tua siswa SMKN 2 Makassar memukul guru Dasrul. Dalam pengakuannya kepada polisi, pemukulan dilakukan tidak disengaja. “Refleks saja,” kata Adnan.

Akibat perbuatannya, Adnan kini harus mendekam di kantor polisi.

Baca: Orang Tua Murid Pukuli Guru Hingga Berdarah-darah di Hadapan Siswanya

Sementara itu pihak SMKN 2 Makassar menyiapkan sanksi bagi Aliq, murid yang diduga mengeluarkan kata-kata kotor terhadap Dasrul, salah satu guru di sekolah tersebut. Menurut Kepala Sekolah SMKN 2 Makassar, Chaidir Madja mengatakan sanksi itu bisa saja berupa pencoretan murid tersebut.

"Kami sudah menyiapkan sanksi tegas kepada siswa yang membuat keonaran di dalam lingkungan sekolah. Namun, tentu kedepannya kita lihat proses hukumnya seperti apa. Pasti ada saksi karena kan ada tata tertib di sekolah. Ada kategori-kategori tertentu," kata Chaidir Madja, dikutip dari rakyatku.com

Namun sebelum mengeluarkan sanksi tersebut, Chaidir menjelaskan, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan seluruh guru yang berada di SMKN 2 Makassar.

"Saya belum tahu, tapi ada. Nanti kita rapatkan dulu dengan guru-guru. Karena disini bukan kepala sekolah yang memiliki kewenangan. Ada hak yang dimiliki guru," jelasnya.

Sementara itu, Chaidir juga sangat menyayangkan sikap yang dilakukan orang tua Aliq. Sebab tanpa ada ijin dan pemberitahuan, Adnan langsung masuk ke dalam sekolah dan langsung melakukan pemukulan.

Sebagai orangtua sudah sepatutnya kita menjaga nama baik guru, karena disekolah mereka adalah pengganti orangtua yang mendidik anak-anak kita. Bukan malah melakukan hal sebaliknya.

Ini bukan untuk mencari kebenaran, namun orangtua yang tidak tahu aturan yang terlalu memanjakan anaknya. Semoga bisa diambil hikmahnya oleh semua para orangtua agar tak sewenang-wenang membela anak tanpa tahu sebab yang benar. ***(prc)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER