Kanal

Inhu Masih Aman, Vaksin Palsu Belum Ditemukan Beredar

PELITARIAU,Rengat- Meskipun saat ini adanya dugaan penggunaan vaksin palsu sudah sampai ke daerah-daerah, namun pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhu belum ada menemukannya beredar di kawasan wilayah tersebut dan masih aman. Mengingat sejak awal munculnya isu dugaan adanya vaksin palsu, pihak Dinkes sudah melakukan deteksi dini serta berkoordinasi dengan berbagai pihak.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Inhu H. Suhardi saat di konfirmasi Jum'at (15/07) diruang kerjanya. Menurutnya pihak Dinkes sejauh ini belum menerima pengaduan ataupun laporan tentang adanya Puskesmas maupun Ruma Sakit serta fasilitas kesehatan lainnya yang menggunakan vaksin palsu.

"Apalagi petugas Dinkes akan berupaya terus semaksimal untuk mendeteksi ataupun memantau seluruh Puskesmas dan Ruma Sakit serta fasilitas kesehatan di wilayah Inhu guna mencegah serta menangkal jangan sampai ada vaksin palsu. Sebab vaksin palsu ini sangat merugikan sekali terhadap kesehatan masyarakat, untuk itu semua pimpinan unit kesehatan sudah diminta untuk terus waspada terhadap vaksin palsu ini,"terang Suhardi yang kecewa adanya vaksin palsu di Indonesia akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memetik keuntungan pribadi.

Sementara itu salah seorang masyarakat Kelurahan Kampung Besar Kota Kec Rengat Fitriani (40) sangat berharap sekali kepada pemerintah agar vaksin palsu tidak sampai beredar di Inhu. Sebab menurutnya vaksin palsu jelas sangat merugikan sekali bagi masyarakat, apalagi anak-anak yang menggunakannya.

"Banyak program nasional yang sudah menggunakan vaksin beberapa waktu lalu, seperti polio, kaki gajah dan vaksin lainnya. Selaku masyarakat tentunya sangat berharap agar vaksin yang sudah diberikan kepada anak-anak tersebut tidak ada yang palsu,"harap Fitriani seorang ibu rumah tangga ini.

Sebagaimana diketahui bahwa Menteri Kesehatan Nila Moeloek telah mengungkap identitas 14 nama rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu.

Data tersebut diungkapkan Menkes dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Bareskrim Polri, Biofarma, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Pengungkapan 14 fasyankes (fasilitas dan layanan kesehatan) ini sudah disepakati dengan Bareskrim Polri," kata Nila di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7) kemarin.

Berikut ini 14 rumah sakit yang menerima vaksin palsu:

1. DR Sander, Cikarang
2. Bhakti Husada, Terminal Cikarang
3. Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong
4. RSIA Puspa Husada
5. Karya Medika, Tambun
6. Kartika Husada, Jalan MT Haryono Setu, Bekasi
7. Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi
8. Multazam, Bekasi
9. Permata, Bekasi
10. RSIA Gizar, Villa Mutiara Cikarang
11. Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur
12. Elisabeth, Narogong, Bekasi
13. Hosana, Lippo Cikarang
14. Hosana, Bekasi, Jalan Pramuka. (arif)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER