Kanal

Entaskan Kemiskinan, Pemkab Meranti Fokus Bangun Jalan dan Listrik

PELITARIAU, Meranti– Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Meranti masih memprihatinkan karena merupakan yang tertinggi di Provinsi Riau. Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi pun mengaku dengan angka tersebut dan akan terus berusaha keras mengentaskan kemiskinan dengan strategi fokus pada pembangunan jalan dan kelistrikan.

 
"Kesulitan akses jalan dan transportasi mengakibatkan ekonomi biaya tinggi. Untuk itulah kita akan fokus bangun jalan akses desa, akses kecamatan, dan akses ke provinsi," ungkap Irwan saat memberikan pengarahan pada musrenbang tingkat kabupaten di Afifa Ballroom.
 
Menurutnya, tingkat kemiskinan di Meranti tahun 2015 mencapai 33 persen. Namun saat Meranti baru berdiri tahun 2010 tingkat kemiskinan tersebut mencapai 43 persen. Setelah lima tahun pemekaran tingkat kemiskinan itu berhasil ditekan jadi 32 persen.
 
"Namun akibat krisis setahun belakangan ini tingkat kemiskinan itu kembali naik satu persen," tambah dia.
 
Meski demikian kabar gembira tetap ada. Tahun 2015 lalu pertumbuhan ekonomi daerah ini masih di kisaran 7,59 persen. Pertumbuhan ini masih diatas rata-rata nasional yang 5,7 persen. Tingkat pertumbuhan ini sama dengan Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau.
 
"Hanya sayangnya tingkat inflasi kita juga sangat tinggi bahkan mencapai 7,9 persen. Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sehingga daya beli yang tinggi itu diikuti kenaikan harga-harga barang," paparnya.
 
Irwan menegaskan hal ini perlu menjadi perhatian serius seluruh SKPD. Mulai tahun ini seluruh anggaran akan diarahkan pada program-program pembangunan yang menekan tingkat kemiskinan dan inflasi.
 
"Kita akan terus fokus bangun jalan dan kelistrikan. Khusus listrik terutama di desa-desa dan 'Alhamdulillah' sekarang sudah 76 persen wilayah Meranti sudah menikmati listrik meskipun sebagian besar hanya di malam hari," ungkap Irwan. 
 
"Pembangunan jembatan dan pelabuhan juga akan jadi prioritas kita baik itu jembatan di desa-desa dan pelabuhan kecamatan," tambahnya.
 
Pemkab Meranti telah menganggarkan sedikitnya Rp 70 miliar per tahun untuk program listrik desa. Sebelum program ini dibuat, hanya sekitar 32 persen masyarakat Meranti menikmati listrik yakni hanya yang bertempat tinggal di kota Selatpanjang.
 
Sementara itu Sekretaris Bappeda Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengakui tingginya tingkat kemiskinan di Kepulauan Meranti. Akibatnya indeks pembangunan manusia (IPM) di daerah merupakan yang terendah di Riau.
 
"Kita berharap program-program pembangunan difokuskan terus pada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tahun 2016 ini Pemprov Riau telah menganggarkan sekitar Rp 196 miliar dana perbantuan untuk Meranti. Sedangkan dalam bentuk program di sejumlah SKPD mencapai Rp 342 miliar," paparnya.***

Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER