Kanal

Harapan KNPI Inhu Oleh Pemerintah Tentang Eksploitasi Anak

PELITARIAU, Rengat - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), meminta kepada pemerintah daerah untuk dapat memantau adanya dugaan ekploitasi anak dibawah umur yang banyak dilakukan oleh pengusaha maupun badan usaha atau perseorangan yang berada di kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), bahkan mereka bekerja tidak mendapatkan hak yang sewajarnya yang diterima oleh pekerja biasa.

Hal ini diungkapkan oleh keua KNPI Inhu, Supri Handayani yang sering disapa Ando kepada Pelitariau.com jumat (15/4)mengatakan, banyak indikasi adanya pemanfaatan tenaga anak dibawah umur dalam sebuah perusahaan maupun perseorangan di Inhu. Ini dilakukan untuk meminimalkan upah yang diberikan dan juga meminimalisir kewajiban perusahaan terhadap pekerja mereka.

"mempekerjakan anak dibawah umur tentunya akan membuat keuntungan bagi perusahaan ataupun perseorangan, karena akan bisa sesuka mereka memberikan upah kepada pekerja, padahal ada aturan yang harusnya mereka penuhi jika mempekerjakan anak di bawah umur tersebut,"ungkapnya.

Dikatakannya sesuai UU No 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan dan UU No 23 tahun 2013 tentang Perlindungan anak, dinyatakan bahwa anak adalah orang yang berumur 18 tahun ke bawah dan syarat untuk mempekerjakan mereka diantaranya harus ada izin dari orang tua dan maksimal jam bekerja hanya 3 jam.

Ando mengaku, pihaknya akan mencoba menggandeng mahasiswa untuk melakukan pendataan terkait masalah tersebut dan akan menyerahkan pendataan tersebut kepada DPRD Inhu dan juga pemerintah.

Saat ini memang banyak ditemukan adanya pemanfaatan tenaga anak di bawah umur pada beberapa kedai kopi atau kafe yang ada di Indragiri Hulu. Bahkan mereka dipaksa bekerja dari pagi hingga malam hari dengan upah yang sangat minim sekali dan tentunya ini dikuatirkan juga dilakukan oleh perusahaan besar yang ada di Inhu, terutama perusahaan pada bidang perkebunan yang bisa saja memanfaatkan mereka sebagai pekerja kasar di kebun.

Ando berharap, pemerintah melalui dinas terkait dapat hendaknya melakukan tindakan nyata, demi menyelamatkan masa depan anak-anak dan juga mencarikan solusi bagi anak-anak yang terpaksa tidak sekolah dan melakukan pekerjaan tersebut karena tuntutan ekonomi keluarga dan kebutuhan mereka.*sry

 


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER