Kanal

Dua Wartawan Kepulauan Meranti Diintimidasi

PELITARIAU, Selatpanjang- Usai menerima keterangan dari Mrh isteri kedua ST, salah seorang pejabat Pemkab Kepulauan Meranti, Kamis (26/9), dua wartawan yakni Iskandar dari MNC Group juga jurnalterkini.com dan Defrianto wartawan metroterkini.com mendapat intimidasi dari Karim yang mengaku abang dari ST.

Intimidasi itu diduga dilakukan Karim, karena dua wartawan itu menerima keterangan dari Mrh, seorang wanita dua orang anak asal Kota Dumai yang mengaku telah diterlantarkan oleh ST, salah seorang Kepala Kantor di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti, sejak beberapa bulan lalu.

"Ternyata ST mengutus abangnya bernama Karim yang juga mengaku wartawan untuk mengintimidasi kami, saat sedang berada di salah satu resto jalan Diponegoro Selatpanjang," kata Defrianto.

Diungkapkannya, saat tiba di resto itu karim langsung mengeluarkan kata-kata keras kepada salah seorang wartawan. "Oh ini ya yang namanya Iskandar itu," ulang Defrianto, menirukan perkataan Karim, ketika Karim menemui mereka berdua.

Setelah duduk di hadapan kedua wartawan, Karim kemudian menanyakan kegiatan peliputan berita wartawan. "Kalian ada jumpa wanita gila itu ya, Iskandar maupun defrianto. Itu wanita gila, jadi kalian kan tau juga. Abang ini wartawan juga. Jadi semuanya ini bahan berita, tapi pahamlah saya mengerti kita sama-sama wartawan, sambil menepuk dada," ujar Defrianto, menirukan Karim.

Setelah itu, Karim tiba-tiba meralat pembicaraannya sendiri. Bila sebelumnya mengaku wartawan, kini lantas menyuruh kedua wartawan menganggapnya sebagai mantan wartawan atau wartawan lama di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Tanpa memberikan kesempatan kepada kedua wartawan untuk berbicara, Karim kembali menepuk-nepuk dada dan sekali-kali menghempaskan rokok di atas meja sambil mengucapkan perkataan bernada intimidasi dan ancaman.

"Kita sama-sama tau saja, saya paham itu tugas wartawan. Coba saja naikan berita, kalian nanti akan berhadapan langsung dengan saya Karim, Ini si karim orangnya yang berbadan kurus kerempeng. Coba saja naikkan berita itu, kalau mau berhadapan sama saya," teriak Karim, sambil beranjak meninggalkan dua awak media itu.

Iskandar, wartawan jurnalterkini.com dan MNC Group liputan Kabupaten Kepulauan Meranti, mengaku kesal atas intimidasi dan ancaman tersebut.

"Seharusnya dia memberikan klarifikasi atas informasi sumber berita, yakni Mrh selaku korban yang ditudingnya sebagai orang gila itu. Hanya saja kami tidak diberi kesempatan untuk berbicara walaupun satu menit. Kalau dia wartawan, kok malah mengintimidasi wartawan," kata Iskandar. (kor. nto)

 

Editorial: Rio Ahmad


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER