Kanal

Tercatat 3.124 Penderita DBD Hingga Desember 2015

PELITARIAU, Pekanbaru- Berdasarkan data yang diperoleh dari Seksi Penanggulangan Penyakit  (P2) Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Periode Januari s/d Desember 2015 tercatat 3.124 penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Incident Rate (angka kesakitan) IR=50,3/100.000 penduduk dengan Case Fatality Rate angka kematian (CFR=0,6% atau sebanyak 16 orang meninggal dunia) Sementara terhitung 1 Januari hingga hari ini (12/01) tercatat 100 penderita dan belum ada yang meninggal dunia (CFR=0%).   
 
penyebab utama dari kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) ini adalah akibat dari kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat yang saat ini masih kurang, padahal penyakit ini dapat dicegah dengan membersihkan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk dengan cara melakukan progran 3M plus (Menguras, Mengubur dan Menutup plus menggunakan lotion anti nyamuk dan memasang kelambu diwaktu tidur).
 
Untuk mengantisipasi berkembangnya virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegipty ini, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengharapkan peran seluruh lapisan masyarakat dari tingkat bupati/walikota, camat hingga kelurahan, RT dan RW untuk menggerakkan masyarakat ikut aktiv gotong royong massal dalam pemberantasan sarang nyamuk.
 
Kepala Dinas Kesehatan (KadisKes) Provinsi Riau menegaskan bahwa Fogging bukan satu-satunya solusi penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini mulai meningkat di Provinsi Riau.
 
Banyak perdebatan maupun keluhan masyarakat mengenai keterlambatan fogging. Sebagian menganggap Dinas Kesehatan terkesan lambat dalam penanganan DBD. Menyikapi hal ini Kadiskes menjelaskan bahwa perlu atau tidaknya dilakukan fogging berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang dilakukan Dinkes Kab/Kota apabila ditemukan pada radius 100 meter, ada 3 orang atau lebih pasien demam tinggi tanpa sebab atau 1 (satu) orang lagi tengah dirawat di rumah sakit dan di 5 rumah, air bersihnya terdapat jentik nyamuk.
 
"Bahwa perlu atau tidaknya dilakukan fogging dilihat berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang dilakukan Dinkes Kab/Kota apabila ditemukan pada radius 100 meter, ada 3 orang atau lebih pasien demam tinggi tanpa sebab atau 1 (satu) orang lagi tengah dirawat di rumah sakit dan di 5 rumah, air bersihnya terdapat jentik nyamuk itu kategori yang bisa dilakukan fogging," ujar Andra Sjafril kepada pelitariau.com di Pekanbaru.
 
Selain itu Ia menjelaskan bahwa alternatif penanggulangan lainnya untuk DBD adalah dengan melakukan larvasida dengan memberikan abate pada air-air bersih tempat perindukan nyamuk.
 
"Tentu saja yang paling utama dari semua itu yang perlu dilakukan adalah Penyuluhan Kesehatan untuk mengedukasi masyarakat untuk dapat merubah perilaku menjadi bersih dan sehat," ungkapnya.***osp
 
 
 
 
 
 
 

Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER