Kanal

Komisi A Kebut Pembahasan RAPBD 2016

PELITARIAU, Selatpanjang– Komisi A DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan pembahasan RAPBD Tahun 2016. Saat ini satu per satu SKPD yang menjadi mitra Komisi dipanggil untuk hearing mengenai anggaran tersebut.

“Kita targetkan dalam dua hari ini selesai hearing anggaran dengan setiap SKPD mitra. Kami jadwalkan sampai malam,” ungkap Ketua Komisi A, E Miratna atau yang akrab disapa Nanak, Selasa (15/12) kemarin.

Siang kemarin, hearing dilakukan dengan Dinas Sosial dan Bagian Humas Setda Kepulauan Meranti. Hearing dengan pihak Dinas Sosial berlangsung hampir dua jam. Sedangkan dengan Humas hingga satu setengah jam. Hampir semua anggota Komisi hadir seperti Edy Masyhudi, Zubiarsyah, Haji Nursalim, Marhisyam dan Azni Syafri.

“Kita menginginkan agar penganggaran itu benar-benar tepat sasaran. Kawan-kawan pun membahas dengan serius. Terlebih anggaran kita diperkirakan berkurang akibat adanya pemangkasan-pemangkasan,” terang Nanak.

Dalam pembahasan dengan Humas, Sekretaris Komisi A Edy Masyhudi mewacanakan agar di Meranti berdiri televise lokal. “Kami minta pihak Humas memikirkan berdirinya Meranti Televisi (Meranti TV). Kalau anggarannya belum memungkinkan saat ini, mungkin bisa dicarikan langkah-langkah awal untuk menghadirkan televise local,” ungkapnya.

Menurut politisi PPP tersebut, televisi merupakan saluran komunikasi yang paling efektif. Saat ini masyarakat Meranti hanya menikmati siaran televisi nasional dan hampir tidak pernah menikmati kegiatan-kegiatan lokal. “Yang ada tv kabel tapikan hanya siaran ulang kegiatan itu pun hanya dinikmati di kota yang tersedia jaringan tv kabelnya. Kita harapkan ada televisi daerah yang menyiarkan program dan siaran daerah kita untuk dinikmati seluruh masyarakat,” ungkap dia.

Menjawab harapan tersebut, Kepala Bagian Humas Ery Suhairi mengaku sudah menjajaki kemungkinan menghadirkan studio televisi di Meranti, terutama bekerjasama dengan pihak swasta. “Anggaran untuk membangun studio televise itu sangat besar. Dan yang paling sulit adalah operasionalnya yang memerlukan tenaga-tenaga terlatih. Kita sudah menjajaki kerjasama dengan pihak swasta,” paparnya.***wr/rilis

Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER