Kanal

Rapat kordinasi Penanganan Kebakaran Lahan dan Hutan di Provinsi Riau

PELITARIAU, Pekanbaru- Rapat kordinasi penanganan kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau Senin, (19/10) lantai tiga ruang melati  Kantor Gubernur Riau.

Turut hadir dalam rakor ini Bupati Kampar Jefri Noer, dan sebagai narasumber Kepala BLH Riau Yulwiriati, Kepala Dinas Kehutanan Riau Fadrizal Labay, Pj Bupati Bengkalis Ahmasyah Harofy, Kepala Dinas Perkebunan dan Kasi data informasi BMKG Selamet Riadi.

Tampak juga hadir di dalam ruang rapat, Kepala Dinas Kesehatan Andra Sjafril, BPBD dan Kepala Satgas Nasional, Kol Inf Dwi Suharjono.

Dalam rakor kali ini, yang menjadi agenda pembahasannya adalah tentang penanganan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Provinsi Riau, dan bagaimana penanganannya, dalam hal ini Bupati Kampar Jefri Noer peserta rapat Yang Mewakili Kepala Daerah yang daerahnya terkena bencana kebakaran lahan dan huta.

Bupati kampar Jefri Nur mengatakan dalam Rakor di ruang rapat melati kantor gubernur riau mengatakan jangan ini aja yang di bahas tapi kinerja dengan anggaran untuk mengatasi yang kita pikirkan.

Selain itu juga Jefri tidak setuju dengan pembuatan kanal bloking dan embung-embung dengan alasan akan membuat gambut-gambut akan menjadi kering. Ujarnya di rakor penangulangan kebakaran lahan dan hutan di melati di kantor gubernur riau.

"Jangan coba-coba lahan gambut di bikin bloking kanal, maka air semua akan masuk ke situ, terjadilah kekeringan di lahan gambut itu, ga bisa itu, paling yang bisa kita buat adalah sumur artesis," kata Jefri Noer dalam rakor.

Namun ujar Ahmadsyah Harofy bahwa Bupati Kampar ini salah dalam menanggapi pembuatan kanal bloking ini, ungkapnya bahwa pemerintah bukan membuat kanal di lahan ganbut, akan tetapi menbuat skat kanal atau embung-embung.

"Anda salah dalam menanggapi hal ini pak, pemerintah bukan ingin membuat kanal bloking tapi membuat skat kanal dan embung-embung," ujar Ahmad kepada Jefri Noer.***osp


 


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER