Kanal

Cerita Johan Budi Saat Ditunjuk Wapres Jusuf Kalla Menjadi Pimpinan KPK

PELITARIAU, Jakarta - Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengaku tidak menyangka saat mengetahui dirinya ditunjuk sebagai pelaksana tugas pimpinan KPK. Ia mengatakan, pada hari Presiden Joko Widodo mengumumkan pengangkatan pimpinan sementara KPK, ia mendapati 53 panggilan tak terjawab di telepon genggamnya.

 

Rabu (18/2) siang, sekitar pukul 13.00 WIB, Johan terbangun karena menyadari telepon genggamnya tak hentinya bergetar tanda seseorang menghubunginya. Akhirnya pada panggilan kesekian kalinya, Johan menjawab sambungan telepon tersebut.

 

"Saya dihubungi ajudan presiden sekitar jam 1, menyampaikan bahwa pak JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla) ingin bicara," ujar Johan saat ditemui di ruangannya, Kamis (19/2) dini hari.

 

Kemudian, kata Johan, ajudan itu menyerahkan telepon kepada Kalla dan berbicara langsung dengannya. Ia mengatakan, saat itu pembicaraan antara ia dan Kalla terjadi cukup singkat.

 

"Pak JK bilang, 'nih pak Johan dari pagi dikontak tidak bisa. Saya bilang 'maaf pak jam 5 (pagi) dari kantor, jam 6 baru tidur. Ada apa pak?" kata Johan menirukan perbincangannya.

Kalla, lanjut Johan, menanyakan kesediaannya menjadi pimpinan sementara KPK. Johan mengaku kaget diajukan pertanyaan seperti itu. Ia sama sekali tidak menyangka dan terkejut ditunjuk jadi Plt pimpinan KPK. "Saya bilang 'untuk lembaga ini saya siap pak'," kata dia.

 

Setelah sambungan telepon diputus, Johan langsung mengecek telepon genggamnya dan terkejut begitu mendapati 53 panggilan tak terjawab dari banyak orang serta sejumlah pesan singkat dari ajudan presiden dan pegawai kantor KPK. Ia mengatakan, salah satu panggilan tak terjawab berasal dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

 

Sekitar pukul 14.20 WIB, Jokowi mengadakan konferensi pers di Istana Negara dan memutuskan pemberhentian sementara Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto karena telah ditetapkan sebagai tersangka. Dengan demikian, Jokowi mengeluarkan surat Keputusan Presiden untuk mengangkat tiga pimpinan sementara KPK yang mengisi kekosongan kursi komisioner, yaitu Johan Budi, Mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, dan akademisi Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji.

 

Selain itu, Jokowi juga menunjuk Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri untuk menggantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang batal dilantik karena dijadikan tersangka oleh KPK.

 

Johan mengatakan, ia masih berada di jalan menuju kantornya saat Jokowi mengumumkan Keppres tersebut. Ia lantas mendengarkan siaran konferensi pers tersebut melalui radio setibanya di gedung KPK. Johan mengatakan, ada ucapan yang meninggalkan kesan padanya dalam pernyataan singkat Jokowi. Jokowi, kata dia, berharap hubungan KPK dengan Polri dapat diperbaiki setelah Badrodin dilantik menjadi Kapolri.

 

"Ini dalam maknanya. Ada hal yang nanti saya optimis akan selesai. Saya yakin Jokowi putuskan yang terbaik," kata Johan.(kompas)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER