Kanal

DKP Meranti Terima DAK Rp. 2,2 M Bangun Hatchery

PELITARIAU, Selatpanjang - Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Meranti mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 2,2 Miliyar. Dana DAK  bidang perikanan dari pemerintah pusat tahun 2015 ini  dipergunakan untuk pembangunan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) dan Hatchery.

Hatchery merupakan sebuah tempat untuk pembenihan dengan memanipulasi suhu ruangan menjadi lebih hangat/panas, agar kondisi air dalam hatchery tersebut juga panas. Dikarenakan suhu panas mempercepat metabolisme ikan apalagi jika suhu panas cenderung lebih meningkatkan nafsu makan ikan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kepulauan Meranti, Askandar melalui Kabid Tangkap, Ishak Selasa (3/2) kemarin mengatakan kepada wartawan, bahwa DAK bidang perikanan dari pemerintah pusat itu akan digunakan untuk program pengembangan pengembangan bibit ikan. Mengingat begitu banyaknya kebutuhan benih untuk pengembangan budidaya ikan, maka di Kepulauan Meranti sebaiknya dibangun pembenihan (hatchery).

Hatchery yang dibangun mencakup Balai Benih Ikan (BBI) air tawar, Selain BBI di dibangun juga unit pembenihan rakyat (UPR) untuk memproduksi ikan dan udang bagi budidaya air payau dan laut. Adapun benih ikan yang akan dikembangkan adalah jenis ikan Kakap, Kerapu, bandeng dan udang.

“Bantuan DAK sebesar Rp 2,2 miliar dari Kementerian dan kelautan itu akan digunakan untuk pembangunan tempat pembenihan dan pembudidayaan ikan air payau dan air tawar yang di pusatkan di desa Gogok Darussalam Kecamatan Tebingtinggi Barat,”ungkap Ishak.

Dirinya menambahkan BPBAP yang akan dibangun nanti nya bisa menjadi tempat pembenihan ikan terbesar di Riau, berdasarkan benih ikan yang dikembangkan terdiri dari banyak jenis yang melibatkan pendamping dan peneliti dari luar.

Usaha budidaya ikan air tawar dan air payau semakin hari semakin menggiurkan, Menurut laporan Badan Pangan PBB, pada tahun 2021 konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg per tahun, Meski saat ini konsumsi ikan lebih banyak dipasok oleh ikan laut, namun pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan tangkap.

Saat ini, usaha budidaya ikan air tawar dan air payau memiliki prospek cerah dan bernilai ekonomi tinggi apabila dikelola secara  baik dan benar. Dengan demikian masyarakat berpeluang mendapatkan penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraannya.


Penulis: Doni Ruby Saputra

Editor  : rio


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER