PELITARIAU, Rengat –Keinginan kuat petani getah Supriadi (27) masyarakat desa Bukit Petaling jalur 3 Dusun Binjai 2 RT 006 / RT 003 Kecamatan Rengat Barat ingin bertemu Bupati Inhu untuk menyampaikan 4 hal.
“Dengan harapan semoga Bapak Bupati dapat memberikan jalan keluar serta petunjuk dengan apa yang saya sampaikan. Karena saya yakin hanya kepada Bapak Yopi permasalahan ini bisa disampaikan dan cepat ditanggapi serta ada jalan keluarnya,"terang Petani Getah Supriadi kepada Pelitariau.com
Menurut Supriadi sebagai petani hal yang pertama itu, tentang harga getah dalam 2 tahun terakhir belum stabil, dalam kata lain harga getah yang sangat murah. Hal yang ke 2 itu masalah mengatasi penyakit pohon getah seperti penyakit jamur, itu membutuhkan pupuk dan belum bisa teratasi.
Hal yang ke 3 masalah peremajaan kebun karet karena sudah banyak pohon karet, yang sudah tua bahkan sudah banyak yang mati. “Sedangkan yang ke 4 saya sebagai masyarakat kecil dan mewakili dari seluruh Desa Petaling Dusun Binjai, dan juga sebagai petani getah sangat berterimaksih, Bupati mau mendengar suara hati masyarakatnya,"jelas Supriadi dengan mata yang berbinar.
Empat hal tersebut akan di sampaikan Supriadi saat bertemu deng Bupati inhu nantinya. Serta tentunya ada masalah lain yang menyangkut dengan pembangunan serta kelanjutan pembangunan mendatang.
Sementara itu Bupati Haji Yopi Arianto minta kepada petani getah Supriadi agar bersabar untuk menunggu waktu yang tepat untuk bertemu. Karena Bupati sedang berada di luar kota dalam tugas, belum dipastikan kapan akan kembali ke Inhu.
Demikian diungkapkan Yopi Arianto kepada Pelitariau.com yang di konfirmasi via selulernya pada senin sore (19/01) pukul: 18:15 wib.
"Saya sedang berada diluar kota, untuk saat ini permintaan Supriadi belum bisa terpenuhi, dan saya juga tidak bisa berjanji kapan bisa bertemu. Karena saya juga takut ingkar apa bila tidak di tepati, dan nantinya di anggap berdusta oleh masyarakat yang saya cinta di Inhu, ya saya takut akan hal itu,"jelas H Yopi Arianto.
Penulis: Doni Ruby Saputra
Editor : rio ahmad