Kanal

Bupati Yopi Kembali Arogan, Tenaga Medis RSUD Indrasari Rengat Buat Aksi Diam Akan di Berhentikan

PELITARIAU, Inhu - Ratusan tenaga medis RSUD Indrasari Rengat melakukan aksi diam di halaman depan rumah sakit tersebut, Jumat (11/9/2020). Aksi diam yang dilakukan tenaga medis menuntut insentif uang jasa tenaga medis yang belum dibayarkan sejak Januari hingga September 2020 ini.

Aksi diam yang dilakukan tenaga medis hanya berlangsung sebentar yakni dari pukul 08.00 hingga 08.30 WIB. Karena, ratusan tenaga medis didatangi langsung oleh Bupati Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Yopi Arianto.

Dihadapan tenaga medis, orang nomor satu di daerah itu meminta tenaga medis kembali bekerja seperti biasa. Bahkan, bupati juga mengancam tenaga medis yang tidak mau mendengarkan arahannya, nama tenaga medis di catat dan di berhentikan. Yopi dengan tegas dihadapan tenaga medis yang berdiam akan memutus dan memberhentikan tenaga medis.

Tenaga medis yang masih bertahan melakukan aksi diam, bupati kembali mengulang penegasannya. "Bagi yang tidak mau diomongin, saya berhentikan. Saya pastikan, kalau tidak percaya saya jaminannya," tegas bupati dihadapan para tenaga medis yang menuntut jasa tenaga medis yang belum di bayarkan hingga 9 bulan.

Bupati minta tenaga medis kembali bekerja, mengingat pelayanan di RSUD Indrasari. Bahkan bupati meminta kepada tenaga medis, untuk mempercayai kepada utusannya yang sudah duduk bersama dengan direktur dan pejabat RSUD lainnya di ruangan lantai atas.

Dengan arahan itu, secara berlahan tenaga medis mulai membubarkan diri. Hanya saja, sebagian tenaga medis tidak masuk kedalam ruangan tetapi memilih duduk dan sarapan di kantin.

Salah seorang tenaga medis yang tidak mau namanya ditulis, menyesalkan cara penyelesaian yang dilakukan bupati dan petinggi RSUD Indrasari. "Seperti bekerja di perusahaan yang tak ada pengawasan saja. Main ancam diberhentikan, tidak mencari solusi," ujar tenaga medis tersebut.

Menurut tenaga medis itu, dirinya bersama rekannya yang lain, yakni dari Januari 2020 hingga saat ini belum terima uang jasa yang bersumber dari BPJS. Bahkan sebelumnya sempat mau dibayarkan untuk tri wulan pertama tetapi jumlahnya diperkecil.

Akibat jumlah uang jasa yang diperkecil itu, sudah sempat dilakukan rapat bersama dengan manajemen RSUD Indrasari. "Sudah tiga kali rapat tetapi tidak ada kesepakatan. Karena penjelasan tentang uang jasa diperkecil itu tidak masuk akal," terangnya.

Dalam pada itu, Direktur RSUD Indrasari Rengat drg Sri Dharmayanti ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa, baru mengetahui akan ada aksi mogok pada Kamis (10/9/2020) sekitar pukul 23.00 WIB. "Malam tadi saya langsung telpon dokter di poli agar tetap melakukan pelayanan," ujarnya.

Untuk uang jasa kata Sri Darmayanti, pihak rumah sakit sudah siap membayarkan mengacu kepada aplikasi terbaru. "Biasanya ada yang menerima uang jasa ini besar tetapi dengan aplikasi terbaru sudah mengacu kepada pemerataan," terangnya. **Prc/k


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER