Kanal

Masyarakat Tegaskan Pemdakab Inhu Fokus Terhadap Aset Bandara Japura

PELITARIAU, Inhu - Nasib malang yang kesekian kalinya terjadi menimpa Bandar Udara Japura, setiap ada peleyanan transportasi penerbangan di bandara Japura paling lama bisa bertahan tak sampai 1 tahun sudah distop oleh pengelolah maskapai, seperti yang baru saja terjadi baru baru ini lamanya bertahan dengan diaktifkannya bandara Japura untuk dibuka pelayanan transportasi udara rute Rengat-Batam hanya bertahan 10 bulan penerbangan bersama Wings Air, dibuka penerbangan perdana pada tanggal 11 Agustus 2018 dan distop pada tanggal 12 Juni 2019 yang lalu.

Salah satu jalan keluarnya agar penerbangan Rute Rengat Batam atau Batam Rengat di Japura ini bisa bertahan harapan dari Pemerhati Penerbangan Inhu mengatakan solusinya tidak bisa diserahkan tanggung jawabnya semata kepada pengelolah bandara tidak ada alasan masyarakat berharap sekali lagi bahwa Aset yang ada dibandara japura adalah memang aset Negara tapi keberadaannya terletak di Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.

Kalau mau tetap bermanfaat keberadaannya otomatis Ekonomi masyarakat didaerah ini akan terbantu terutama bagi warga dilingkungannya dengan tegas “Harus Disubsidi Pemda" artinya kerjasama Pemda dengan Perusahaan sangat diharapkan untuk terpenuhinya biaya operasional Maskapai Penerbangan Wings Air ini untuk melayani selama 4 kali penerbangan seminggu dari jumlah perusahaan yang ada di Inhu, baik sector perkebunan, maupun sektor migas dan ESDM, kata Tokoh Masyarakat Inhu, H Ardi Chan ST MT.

Sebagai Pemerhati Penerbangan cara inilah yang di harapkan oleh pihak maskapai Wings Air ilustrasinya seperti ini, dari daya tampung pesawat untuk rute Rengat Batam adalah 72 orang apabila dari hitungan impas atau break even point dari penerbangan itu adalah 50 % atau 35 - 40 orang penumpang maka pihak wings air mengharapkan untuk setiap  penerbangan sejumlah penumpang itu bisa di jamin operasionalnya agar tetap bisa terbang oleh pihak pemda, dan sisa yang 50 % nya di jual kepada masyarakat.

"Dengan demikian maka biaya operasional pesawat bisa tertutupi dan biaya untuk pembayaran tiket penumpang tersebut bisa di dapatkan dari pihak pemda bekerja sama dengan perusahaan perusahaan yang ada di sekitar kab inhu dan di kembalikan dalam bentuk tiket pesawat yang dapat di gunakan oleh ASN Pemda dan karyawan perusahaan untuk terbang dalam rangka perjalanan dinas atau bisnis," jelasnya.

“Tepat batas waktu kesepakatan antara Bandara Japura dengan menajemen wings air pada tanggal 12 juni 2019 dihentikan untuk sementara sampai menunggu keputusan dari pemkab inhu”

Sebelumnya pelitariau.com telah menjumpai Kabandara bersama stafnya memaparkan kalau kesiapan pengelolah bandara japura sejak lama mereka melakukan persiapan, apalagi pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dirjen Perhubungan terkait soal izin rute penerbangan Wings Air rute Rengat - Batam.

Kesiapan di Bandara Japura sendiri, mengkalibrasi sudah seratus persen. baik dari personil, keamanan, maupun terminal. Karena sebelum ini juga sudah ada audit dari pusat, ungkapnya.

Diharapkan kepada masyarakat Inhu yang sering bepergian menggunakan transportasi udara dan pemkab inhu tentunya juga gencar membantu kami dengan melakukan sosialisasi lewat spanduk dan baliho dan lainnya, kalau tetap masih bertahan maka beginilah hasilnya "stqnan".

Kalau tidak mau membantu mensosialisasikannya tentu terjadi lagi hal serupa aktif beroperasi penerbangan pesawat Wings Air dengan rute rengat batam yang menggunakan pesawat baru berjenis ATR72-500/600 dengan kapasitas penumpang sebanyak 72 orang sekali terbang di Kabupaten Indragiri Hulu karena ketidak pedulian Pemda dan Masyarakat maka hal tersebut saat ini sudah terjadi. Jelasnya.

Disini pelitariau.com informasikan kondisi Aset Bandar Udara Japura (IATA: RGT, ICAO, WIPR) adalah bandar udara yang berlokasi di Kecamatan Lirik, Indragiri Hulu, Riau. Japura merupakan pada dasarnya melayani perhubungan udara dari dan ke Rengat, ibu kota Kabupaten Indragiri Hulu. Pada saat ini tidak ada penerbangan berjadwal ke bandar udara ini. Panjang landasan pacu (runway) Japura Airport menjadi 13/31 ukuran 2172 oleh 45 meter (7126 ft × 148 ft), sejak 20 Agustus 2014.

Saat ini kegiatan yang masih berlangsung paska distop Wings Air mulai tanggal 5 Maret 2015, Tinggi Penerbangan Indonesia Curug Sekolah Tinggi penerbangan Indonesia membuka Satelite Base Flight Training di bandara Japura, dengan pengoprasian 4-10 pesawat yang direncanakan akan beroperasi di bandara ini.

Tower bandara japura. IATA RGT [1] ICAO WIPR [1] [2], Jenis civil melayani Rengat ketinggian dpl 62 kaki, 19 m, panjang landasan pacu arah panjang permukaan 6398 kaki, 1950 m.**


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER