Kanal

Karena Listrik Sering Mati Mendadak,Pemerhati Kelistrikan Inhu Agkat Bicara, Ini Keterangannya

PELITARIAU, Inhu - Aktivis Pemerhati Kelistrikan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu-Riau),ikut menyumbangkan saran dan pemikiran terkait arus Listrik yang dikelolah PT PLN dalam beberapa bulan terakhir ini sering mati hidup terkadang sehari semalam matinya mencapai 4-5 kali,itupun kalau ada hidup juga tak menentu dari lama jarak mati dan hidupnya sehingga membuat para konsumen pelanggan PLN tidak menjadi resah.

Sebagai Pemerhati minta kepada Pihak yang berkompeten seperti Legislatif dan Eksekutif,supaya menampung aspirasi masyarakat terhadap dampak dari krisis Listrik tersebut kepada konsumen supaya pihak terkait duduk bersama serta mengundang Penyedia Jasa Tenaga Listrik (PT. WIKA)  dan Menejer PT PLN Area Inhu guna mencari Solusi untuk mengatasi pemadaman bergilir tiap sebentar segera dapat diatasi.

Seyokjanya WIKA & PLN sudah menyiapkan dan menambah Mesin Pembangkit untuk serap minimalkan kapasitasnya hingga 10 persen dan kapasitas beban puncak,kegunaannya serap mesin tersebut mengatasi  mesin yg rusak,demikian ujar H Ardi Chaniago ST kepada Pelitariau. com minggu (21/1/2018) di Air Molek. 

Dikatakan Ardi yang juga pernah menjabat sebagai, Kabid Kelistrikan di Distamben dan Energi Kab Inhu,dengan kondisi krisis listrik saat ini sudah saatnya Eksekutif dan Legislatif mencari langkah konkrit untuk mengatasinya dengan cara yang bijak dengan memberikan manfaat bagi masyarakat,Pemerintah Daerah dan PLN,tegas Ardi.

"Dengan terealisasinya progra tersebut tentu memberikan pengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebab dana yang dikumpulkan melalui Pajak Penerangan Jalan (PPJ) akan lebih cepat terkelola,"pungkanya. 

Sementara itu, Manager PLN Area Inhu Joy Mart Sialoho kepada sejumlah wartawan dalam pertemuan yang digelar di Kantor PWI Inhu Simpang 4 Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat belum lama ini mengatakan, beberapa hari belakangan ini mengakui listrik sering mati dan terjadi beberapa kali sehari. 

"Ada 3 kontraktor yang berkerjasama dengan PT PLN Area Rengat untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di Inhu, yaitu PT Wika, PT Hutan Alam dan PT Kerta Bumi Tekhnindo (KBT),"ujar Menejer. 

Dari ketiga Perusahaan tersebut jika seluruh mesin beroperasi maka akan ada cadangan daya sebesar 42 MW, dan ini sudah melebihi beban puncak yang hanya 30 MW. Namun demikian, dari 20 MW yang disuplai oleh PT Wika hanya terealisasi sebesar 10 MW, sedangkan dari 2 mesin yang dikontrak bersama PT Hutan Alam hanya 1 mesin yang beroperasi, sehingga terjadi kekurangan daya,terangnya.

Lanjutnya, saat ini sedang dilakukan penormalan mesin-mesin yang sedang mengalami gangguan tersebut, sehingga diharapkan dapat memenuhi daya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Selain itu kita juga akan melakukan penyerapan terhadap 2 unit pembangkit yang ada di Seberida, dari kafasitas pembangkit 15 MW sejauh ini baru 13 MW yang sudah terealiasi," pungkas Joy Mart Sialoho.**FZ


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER