Kanal

Perjuangkan Ulayat, Perlu Libatkan LSM Daerah, Nasional dan Internasional

PELITARIAU,Telukkuantan– Upaya berbagai kenegerian di Kabupaten Kuansing memperjuangkan pengembalian lahan ulayat oleh perusahaan perlu meminta masukan dan saran dari LSM level nasional dan internasional terutama yang banyak bergelut dengan permasalahan ini. Pasalnya, kekuatan uang dan jaringan yang dihadapi masyarakat sangat besar.

 

‘ Menghadapi perusahaan bukanlah perkara mudah, karena jejaring mereka luas dan kekuatan dana mereka dapat mempengaruhi hingga ke pengambil kebijakan, karena itu sering kali perjuangan rakyat dalam mengembalikan lahan ulayat mereka dirampas perusahaan gagal,”ujar Ketua LSM Permata Kuansing, Junaidi Affandi, SR, belum lama ini.

 

Namun demikian tegasnya bukan berarti perusahaan tidak memiliki titik lemah. Titik lemah perusahaan berada pada produksi yang mereka dapat diboikot konsumen apabila konsumen tahu bahwa produksi mereka dihasilkan melalui cara-cara yang tidak ramah lingkungan,mengkebiri hak-hak masyarakat lokal dan melanggar aturan yang ada.

 

“ Sekarang kan konsumen dunia cukup sensistif. Kalau tahu CPO dihasilkan dari lahan yang berkonflik dengan masyarakat, konsumen dunia akan memboikot. Kalau sudah diboikot ya perusahaan otomatis bangkrut, karena konsumen dunia tidak mau minyak goreng atau bahan-bahan lain yang  bahan bakunya CPO yang mereka gunakan berasal dari lahan-lahan yang bermasalah dengan masyarakat, apalagi yang membuat masyarakat tersingkir dan tidak memiliki lahan,”ujarnya.

 

Karena itu dirinya menyarankan, warga masyarakat yang berkonflik dengan perusahaan, selain berjuang secara legal formal di lembaga-lembaga pemerintah dan legislatif, juga mengandeng LSM daerah, nasional dan internasional.

 

“ Nanti LSM-LSM ini yang memberi tahu dunia, bahwa sebuah perusahaan penghasil CPO yang ada sedang berkonflik dengan mereka dan belum selesai,”ujar Junaidi Affandi.seperti diberitakan kuansingterkini.com.(ktc/cr.alfi)

 

 

Editor: Alfi Amd

 


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER