Kanal

Menyedihkan, Jalan di Seberang Pebenaan, Keritang Ini Bagaikan Empang

PELITARIAU, Inhil - Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah masih terasa perayaan Hari Besar bagi Umat Islam yang dominan keberadaanya di Indonesia, suasana yang kental akan silaturahmi, bermaaf-maafan, kue lebaran, dan lauk pauk yang menjadi ciri khas dan kerinduan tersendiri.

Berkunjung dan bertemu bersama keluarga besar, sanak keluarga, tetangga, atau biasanya lebih di kenal dengan pulang kampung atau mudik lebaran dan lain sebagainya sudah menjadi hal yang lumrah di dalam perayaan hari Raya Indul Fitri.

Perjalanan jauh dengan menempuh waktu hingga berjam-jam ataupun berhari-hari ,bahkan jalan yang tidak mendukung dengan di penuhi lumpur bagaikan empang ikan atau bahkan lebih buruk dari pada itu sulit di katakan layak sebagai jalan, bukan menjadi suatu halangan yang dapat menghentikan niat untuk dapat merayakan atau berkunjung dengan keluarga yang ingin di temui.

Seperti jalan yang berada di salah satu desa di Kecamatan Keritang, Kabupaten Indra Giri Hilir, yaitu Desa Seberang Pebenaan. Sudah 7 tahun lebih jalan yang menjadi pembatas antara Parit Tani Maju (Sungai Bakong) dengan Parit Berkat Usaha (Sungai Cangok) mengalami kerusakan begitu parah dan belum juga kunjung mendapatkan perhatian dan sentuhan dari pihak pemerintah daerah, yang ada hanya inisiatif dari warga daerah sekitar untuk memberikan beberapa batang kelapa sebagai jalan.

Salah seorang warga Parit Tani Maju menyampaikan bahwa kerusakan berkisarkan antara kurang lebih 700-800 M. Kerusakan yang semakin di perparah dengan turunnya hujan dan kegiatan hilir mudik dari pengendara motor yang melewati jalan tersebut. Jalan yang yang dipenuhi dengan lumpur mempersulit akses warga untuk dapat menuju ke parit sebelah begitupun sebaliknya.

Sulitnya akses ini akan mempersulit bagi para pelajar untuk dapat menempuh pendidikan. SD 018 yang berada di Parit Berkat Usaha mempersulit bagi siswa dari Parit Tani Maju untuk dapat menuju ke Sekolah. Begitu pula dengan siswa SMP/MTS dan SMA yang merupakan penerus dari Negeri Pertiwi.

Oleh sebab itu Sangat perlunya sentuhan dari pemerintah daerah untuk jalan yang menjadi akses utama untuk warga. Bukan hanya sebuah janji dan juga omong belaka, akan tetapi tindakan dan gerakan yang di inginkan oleh para warga daerah serta seluaruh rakyat yang merindukan jalan yang telah lama tak tampak bagaikan jalan.

Bahwa jalan ini merupakan jalan umum yang di lalui masyarakat sebagai jalan transportasi yang dapat terdampak ataupun terkendala dengan perekonomian, masyarakat pada saat ini sangat resah bahkan harus penuh perjuangan melewati jalan yang berkubang bagaikan empang ini, lihatlah kami yang berjuang melewati jalan yang seperti rintangan dan tantangan yang saat ini tidak layak di sebut sebagai jalan umum.

"Banyak motor rusak, sendal tertinggal, pakaian baru jadi kotor, kami sebagai rakyat kecil hanya dapat mengupload ke medsos sebagai ungkapan hati, semoga dengan apa yang sudah terlihat pada saat ini dapat perhatian oleh pemerintah serta dapat merealisasikan di tangani dengan cepat dan terlaksana, sehingga rakyat dapat menikmati kesejahteraan yang sudah lama di inginkan dan di impikan," katanya **Bud/Hipemadespa


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER